Virus Corona di Jabar

Jenazah Pasien Covid-19 Menumpuk di RSUD Bekasi, Sehari Ada 73 Orang Meninggal Karena Covid-19

Rahmat menjelaskan, kasus kematian Covid-19 di Kota Bekasi meningkat tajam. Pada 26 - 27 Juni 2021, terdapat 43 kasus kematian.

Editor: Ravianto
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Sejumlah pasien COvid-19 harus mendapat perawatan di ruangan tenda dadakan yang disediakan RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJABAR.ID, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui, terjadi antrean pemulasaraan jenazah Covid-19 di wilayahnya, hal ini terjadi akibat lonjakan kasus kematian.

Rahmat mengatakan, pemulasaraan jenazah Covid-19 di Kota Bekasi salah satunya dilakukan di RSUD Chasbullah Abdulmadjid untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Pedurenan.

"Kemarin memang ada antrean, memang, di RSUD kita saja banyak jenazah yang belum dimakamkan," kata Rahmat di Stadion Patriot, Kamis (1/7/2021).

Rahmat menjelaskan, kasus kematian Covid-19 di Kota Bekasi meningkat tajam. Pada 26 - 27 Juni 2021, terdapat 43 kasus kematian.

Lalu pada 28 Juni, terdapat 40 kasus kematian serta puncaknya pada 29 Juni 2021 terdapat 73 kasus kematian dalam sehari.

"Makanya dari 22 Juni itu kita ancang-ancang eskavator masuk, karena 10 saja gali lubang mungkin bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga jam satu lubang," tuturnya.

Untuk mengantisipasi antrean pemulasaraan jenazah Covid-19 di rumah sakit, Pemkot Bekasi kini membuka rumah singgah di komplek TPU Pedurenan.

Rumah singgah yang sejatinya fasilitas milik Dinas Sosial untuk pembinaan tunawisma, digunakan sementara untuk melayani pemulasaraan jenazah Covid-19 sesuai prosedur WHO.

"Saya imbau kepada warga masyarakat, kalau diketemukan ada yang meninggal tidak dalam fasilitas RS, segera info ke puskesmas, nanti diambil oleh tim puskesmas," tuturnya.

"Tim puskesmas nanti bawa ke rumah singgah, terus kita lakukan pemulasaraan sesuai WHO. Baru kita makamkan di Pedurenan, ngggak usah ke RSUD atau swasta lagi," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, awalnya pemulasaraan jenazah Covid-19 terpusat di RSUD Chasbullah Abdulmadjid.

Namun, lonjakan kasus kematian membuat petugas di RSUD Chasbullah Abdulmadjid kewalahan sehingga perlu dibuka tempat lain untuk fasilitas serupa.

"Sehingga kami harus membuka kembali selain di CAM (RSUD Chasbullah Abdulmadjid), sudah kami buka di RS tipe D Bantargebang, Jatisampurna dan Pondok Gede," tuturnya.

Dengan dibukanya layanan pemulasaraan di tiap RSUD Tipe D, diharapkan dapat memecah antrean agar tidak menumpuk.

"Akan mengurai percepatan karena kemarin sempat sampai 24 jam non stop, pasien meninggal harus menunggu antrean (proses pemulasaraannya)," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Antrean Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Terjadi di Kota Bekasi, Jasad Pasien Menumpuk di RSUD

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved