Feature
Nazar Selamat dari Longsor Cimanggung, Kapolres Sumedang Bantu Perbaiki Masjid di Lokasi Bencana
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, masih ingat betul bagaimana mencekamnya suasana di Bojong Kondang, Senin (9/1/2021) malam.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Dari luar, suara gemuruh terdengar disertai pekat debu sehingga tak ada yang bisa melihat apa pun.
"Pandangan kabur, saya putuskan memecahkan kaca untuk keduakalinya demi bisa keluar dari masjid. Khawatir juga masjid ikut rubuh sementara di dalam sudah banyak orang yang mengikuti masuk," katanya.
Kapolres yang datang ke lokasi longsor menggunakan sepeda motor trail, tidak melepaskan sarung tangan tarilnya itu.
Dengan tangan berbalut sarung tangan itulah kaca-kaca dipecahkan.
Eko berhasil keluar dari masjid, namun kenyataan bahwa teman-temannya sesama pimpinan di daerah telah tertimbun dan tak selamat mesti dia terima.
Danramil Cimanggung, petugas BPBD Sumedang Yedi, dan Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Cimanggunng, Suhanda, tak dijumpainya lagi dalam keadaan hidup.
"Ketika itu, dalam hitungan detik, saya melupakan status sosial, jabatan, pangkat, dan lainnya. Kembali ke fitrah sebagai makhluk Allah dan membiarkan ajal memilih siapa yang telah habis waktunya dan siapa yang belum, tanpa bisa berbuat apa-apa," kata Eko.
Eko mengatakan bantuan perbaikan yang diberikan kepada pengelola masjid berupa uang tunai dan material bangunan.
"Sudah semestinya HUT Bhayangkara dijadikan wahana untuk introspeksi diri setiap insan Bhayangkara, bahwa tugas sehari-hari harus diniatkan ibadah," katanya.
Lagipula, di masa pandemi Covid-19 ini, sudah menjadi kewajaran bagi sesama manusia untuk tolong-menolong, Polri membantu masyarakat yang kesusahan.
Totoh Ghozali, pengurus Masjid An-Nur mengatakan bantuan dari Kapolres sudah diterima oleh pengurus masjid.
"Alhamdulillah, sudah ada," katanya. (*)