Feature
Nazar Selamat dari Longsor Cimanggung, Kapolres Sumedang Bantu Perbaiki Masjid di Lokasi Bencana
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, masih ingat betul bagaimana mencekamnya suasana di Bojong Kondang, Senin (9/1/2021) malam.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Bagi Eko, masjid itu terus menyegarkan ingatannya tentang arti bersyukur.
Kalau saja takdir berkehendak lain, tentu sudah jalinan kisah lain yang terjadi padanya.
Ketika itu, kenang Eko, dia melihat seorang anak kecil dengan serius merekam seluruh proses persiapan evakuasi longsor pertama yang terjadi sekitar pukul 16.00.
Kala itu sudah gelap dan nyaris Isya, sekitar pukul 18.45, ketika longsor susulan terjadi.
"Yang saya dengar hanya gemuruh keras dan suara itu mendekat dengan cepat disertai pijakan yang bergetar. Semua berlarian ke segala arah, dan saya termasuk yang paling terlambat lari, karena sudah berebutan untuk masuk masjid,” katanya.
Yang membuat Eko terlambat berlari adalah lirikan matanya kepada seorang anak kecil yang tergulung lumpur.
Sebelumnya, ketika strategi evakuasi sedang dibicarakan, anak tersebut dengan serius merekam pembicaraan dengan kamera ponselnya.
Namun, Eko sendiri kepayahan untuk menolong anak itu.
"Masih teringat anak dengan ponsel yang merekam itu, saya sendiri mengiranya anak itu jurnalis, tiba-tiba digulung lumpur," katanya.
Dalam keadaan berlari, Kapolres melihat Danramil Cimanggung.
Danramil Kapten Infanteri Setyo Pribadi terlihat lari menyusuri jalan setapak yang ada di depan masjid.
Jalan itu sudah penuh oleh orang yang berlari. Ada yang jatuh, pun saling bertindihan.
“Saya memilih memecahkan kaca jendela masjid untuk membuat jalan baru dan diikuti beberapa jurnalis yang saat itu tengah melakukan peliputan," katanya.
Katanya, setelah kaca pecah dan dia masuk, para wartawan juga segera masuk melalui jendela itu.
Kegetiran tak berhenti. Sampai di dalam masjid, lampunya tiba-tiba padam.