IGD RSUD Majalaya Masih Ditutup, Imbas Membludaknya Pasien Covid-19 dan Kekurangan Oksigen
IGD RSUD Majalaya, yang berada di Kabupaten Bandung ditutup sementara, dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- IGD RSUD Majalaya, yang berada di Kabupaten Bandung ditutup sementara, dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Hal tersebut diungkapkan, Oleh Humas RSUD Majalaya, Agus, saat ditemui di RSUD Majalaya, Rabu (30/6/2021).
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, IGD ditutup tak melayani pasien sementara, akibat membedludaknya pasien, sehingga kekurangan oksigen.
Baca juga: Tak Layani Pasien Covid-19 karena Tabung Oksigen Kurang, IGD RSUD Majalaya di Bandung Tutup
Menurut Agus, di RSUD Majalaya, terdapat 270 tempat tidur, 57 diantaranya dipergunakan atau merupakan tempat tidur untuk pasien Covid -19.
"Untuk Pasien Covid-19 sekitar 57 tempat tidur, itu hampir 100 persen BOR nya," kata Agus.
Sedangkan tempat tidur untuk pasien umum, kata Agus, BOR nya sekitar 70 persennya.
Sedangkan keterisian tempat tidur untuk pasien Covid 19, setiap harinya penuh.
"Lonjakan ada, sebelum belum Mei, di angka 80-90 pasien Covid-19 sekarang rata 269-300 pasien kunjungan, dalam satu bulan," katanya.
Baca juga: RSUD Majalaya Kini Miliki Ruang OK, Bisa Tangani Pasien Covid-19 Dengan Kasus Penyulit
Agus memaparkan, kalau dilihat perbulannya dari 80-90 pasien Covid, sekarang mencapai 269-300 pasien Covid yang datang ke RSUD Majalaya.
"Itu mungkin 3 kali lipat dari biasa. Ini bukan terjadi di kami saja, tapi terjadi di RS lain juga sudah ada yang melakukan kebijakan yang sama untuk antisipasi," tuturnya.
Pertimbangan stok oksigen yang ada, kata Agus, diperuntukan pasien yang sedang dirawat.
"Yang belum dirawat itu bisa kordinasi dengan rumahsakit rujukan," ujarnya.
Hingga kini, kata Agus, pihaknya tak bisa menentukan, kapan IGD RSUD Majalaya akan dibuka dan melayani pasien lagi.
"Gak bisa menentukan waktu, tapi yang jelas apabila pasokan oksigen sudah memadai dan mencukupi, kemungkinan kita beroprasi lagi secara normal khusus untuk (IGD) secepatnya," ucapnya.