Baru Sebulan Jadi Santri Baru di Pesantren, M Tewas Dianiaya dengan Luka Pendarahan di Otak

Perkelahian antar santri di pondok pesantren berujung dengan kematian terjadi di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur.

Editor: Mega Nugraha
IStimewa
Ilustrasi kepsek tewas dibunuh 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peristiwa kekerasan di pondok pesantren terjadi di sebuah pesanteren di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur menewaskan santri berinisial M (15). Kasus kekerasan di pondok pesantren itu berawak dari perkelahian antar santri

Santri yang tewas dianiaya berinisial M (15), anak di bawah umur. Dia dianiaya sesama santri berinisial Mn (18), Ya (15), Am (15) dan Amr (15) pada Selasa 22 Juni 2021.

M tewas dianiaya dengan luka memar di kepala, lengan dan wajah. Kasus ini berawal dari para pelaku yang menuduh M mencuri uang Rp 100 ribu.

"Pengasuh santri mengumpulkan mereka. M mengakui kalau dia mengambil uan tersebut," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Gestik Ayudhaningrum, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (25/6/2021).

Masalah belum tuntas meski M mengakui jadi pelaku pencurian uang tersebut. para pelaku, sesama santri, membawa M ke sebuah rungan di pesantren tersebut.

M dianiaya dengan dikeroyok oleh para pelaku hingga tak sadarkan diri.

Dari pemeriksaan saksi-saksi dan keluarga korban, M ternyata baru masuk pesantren tidak lebih dari satu bulan. M berasal dari Pulau Sumatera,

"Di Ponorogo tinggal bersama kakak perempuannya yang juga mondok tapi tidak satu pondok dengan korban," ucap Gestik.

Para pelaku dijerat Pasal 80 Ayat (3) juncto Pasal 76 C Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan atau Pasal 170 Ayat (2) ke-3e KUHPidana dan/atau Pasal 351 Ayat (3) KUHP.

Ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 3 miliar.

Untuk menyidik kasus ini, polisi melibatkan tim forensik. Dari visum et repertum terhadap korban, diketahui korban meninggal karena ada kekerasan.

"Dari pemeriksaan dalam ada pendarahan di rongga kepala sampai otak menyebabkan gagal nafas sehingga meninggal dunia," ucap Dokter Forensik RS Bhayangkari Kediri, Tutik Purwanti.

Dia menyebut M mendapat luka di lengan, dada, leher dan kepala. Luka memar diduga karena benda tumpul dan tidak ada benda tajam.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Baru Sebulan Masuk Ponpes, Santri Remaja Tewas Dikeroyok Temannya karena Mencuri Uang Rp 100 Ribu,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved