300 Karyawan Kahatex Positif Covid-19, Diduga Jumlahnya Lebih Besar
Compliance Manajer PT Kahatex, Tamami Yamaguchi, mengatakan ke-300 karyawan ini terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani swab test antigen.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak 300 karyawan PT Kahatex, Kabupaten Sumedang, positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan secara bertahap pasca-libur Lebaran.
Pemeriksaan dilakukan Tim Satgas Penanganan Covid-19 PT Kahatex.
Dari jumlah tersebut, 100-an di antaranya masih menjalani perawatan.
Compliance Manajer PT Kahatex, Tamami Yamaguchi, mengatakan ke-300 karyawan ini terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani swab test antigen.
"Saat ini 200-an di antaranya telah kembali pulih," kata ujar Tamami kepada TribunJabar.id saat dihubungi melalui telepon, Selasa (22/6).
Ia mengatakan, dari 300 karyawan yang positif Covid ini, sebanyak 141 di antaranya ber- KTP Sumedang.
"Kami sudah sampaikan ke Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sumedang saat rapat koordinasi penanganan Covid-19," ujarnya.
Tamami menyebutkan, mayoritas karyawan Kahatex yang terpapar Covid-19 hanya bergejala ringan, bahkan sama sekali tak bergejala. Semua yang terpapar langsung diharuskan menjalani isolasi mandiri.
"Karyawan yang menjalani isolasi mandiri kami bayarkan gajinya secara penuh," kata Tamami.
Tamami mengatakan, sudah lebih dari satu tahun ini Kahatex melakukan berbagai langkah preventif untuk menekan penyebaraan Covid-19.
Kahatex, ujar Tamami, bahkan menerjunkan tim patroli untuk menyisir karyawan yang melanggar protokol kesehatan.
"Kami tidak segan memberikan sanksi tegas kepada karyawan yang melanggar protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, berkerumun, dan tidak menjaga jarak, sesuai aturan perusahaan," tegas Tamami.
"Kami ingin memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini."
Sebelum Lebaran, ungkap Tamami, tercatat ada 10 yang karyawan positif Covid-19.
"Pada bulan April ada penambahan 35 orang, Mei naik menjadi 90 kasus, dan bulan Juni ini karyawan yang terpapar Covid-19 mencapai 141 kasus. Kami menduga lonjakan kasus ini berasal dari klaster keluarga," ujarnya.
Tak Terkejut
Ketua Komisi III DPRD Sumedang, Rahmat Juliadi, mengaku tidak terkejut dengan terpaparnya 300-an karyawan pabrik tekkstil di Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor, Kabupaten Sumedang itu.
Bahkan, dugaannya, jumlah yang positif itu lebih besar dari yang diketahui.
"Sejak awal sudah terprediksi. Anggaplah 30.000 karyawan, angka yang diketahui kini berarti hanya 1 persen. Saya prediksi bahkan bisa lebih dari hanya 1 persen," kata Rahmat kepada Tribun melalui telepon, semalam.
Ia mengatakan untuk memutus penyebaran Covid di lingkungan pabrik itu, pengetesan harus terus dilakukan.
"Yang OTG (orang tanpa gejala) yang belum tes berpotensi saling menularkan ke sesama karyawan. Ini mesti jadi peringatan bagi Satgas Penanganan Covid-19 Kahatex," kata Rahmat.
Rahmat meminta Satgas Covid-19 PT Kahatex segera berkoordinasi dengan Satgas Kabupaten Sumedang dan Satgas Kabupaten Bandung.
Sebab, karyawan PT Kahatex bukan saja berasal dari Sumedang, tapi juga Kabupaten Bandung.
Koordinasi ini, kata Rahmat, penting agar ketika fasilitas kesehatan milik PT Kahatex menemukan karyawan positif Covid-19, ada jalur yang jelas untuk mengomunikasikannya dengan fasilitas kesehatan milik pemerintah.
Sebab, jika fasilitas kesehatan milik PT Kahatex terus melempar hasil tes ke fasilitas kesehatan pemerintah, tentu pemerintah akan kewalahan.
Karena, yang dimaksud penanganan Covid-19 bukan hanya testing, tetapi juga tracing dan treatment.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta PT Kahatex untuk mengurangi aktivitas para pekerjanya.
Jika restoran, mal, dan fasilitas publik lainnya dibatasi, kata Rahmat, industri juga sebaiknya membatasi kegiatan.
"Semakin banyak ditemukan kasus positif, semakin menjadi bumerang bagi PT Kahatex sendiri. Kurangi aktivitas," katanya.
Ia mengatakan, jika kasus positif ini semakin banyak, lambat laun perusahaan akan merasa berat sendiri.
"Harus dikaji oleh mereka bagaimana untuk mengurangi aktivitas ini. Jumlah karyawan Kahatex itu sangat banyak, mungkin sama dengan jumlah beberapa desa digabung.
Pemkab Sumedang juga proaktif berkomuniksi dan berkoordinasi dengan semua industri yang ada di wilayahnya," ujarnya.(kiki andriana)