Tips Sukses Arys Buntara, Ubah Roemah Kentang yang Angker dan Seram Jadi Tempat Kuliner Favorit
Butuh keberanian tinggi jika ingin mengambil sisi unik bisnis tempat kuliner dari latar belakang kisah seram dan angker Roemah Kentang
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banyak sekali kisah unik dibalik kesuksesan sebuah bisnis. Kisah unik ini bisa terjadi pada berbagai, baik pada latar belakang orang yang menjalaninya, jenis usahanya, maupun tempat di mana usaha ini berada.
Namun sepertinya butuh keberanian tinggi jika ingin mengambil sisi unik bisnis dari latar belakang kisah seram di tempat bisnis itu berada.
Sebab sejumlah risiko bisnis harus siap dihadapi, diantaranya adalah menghadapi risiko sepi pelanggan yang enggan singgahi.
Baca juga: Cerita Arys Buntara, Ubah Rumah Kentang di Bandung yang Angker jadi Roemah Kentang Tempat Nongkrong
Namun justru inilah yang dihadapi oleh pemilik bisnis Roemah Kentang 1908, Arys Buntara.
Dengan keberanian dan tekad bulat, Arys mengubah sebuah rumah di Jalan Banda No 18 yang konon seram dan berhantu menjadi sebuah lahan bisnis resto kafe bernama Roemah Kentang 1908 yang mampu menyedot banyak pelanggan datang.
Dibutuhkan banyak keberanian mengubah rumah hantu ini menjadi sebuah tempat kongkow dan bersantai yang enak.
Terlebih modal yang harus dikeluarkan pun tidak sedikit.

Namun begitu, Arys tak pantang mundur dengan tekadnya menyulap rumah hantu ini menjadi resto kafe yang menyenangkan.
"Karena saya sangat menyukai tantangan," demikian alasan Arys Buntara ketika disinggung mengenai keberaniannya mengubah rumah seram menjadi resto kafe, beberapa waktu lalu di Roemah Kentang 1908.
Arys mneyebutkan bahwa bisnis resto kafe ini didirikan pada 5 Desember 2020 berawal dari rasa kepenasaran ia terhadap rumah heritege yang konon, ia dengar, berhantu.
Baca juga: VIDEO Lagi Hits di Bandung, Tampilan Heritage Roemah Kentang yang Berubah Menjadi Resto & Lounge
Rumah ini dipillih karena Arys merasa tertantang untuk mengubah imej rumah berhantu ini menjadi sebuah tempat yang nyaman dan asyik untuk bersantap santai.
"Terlebih rumah ini memiliki lokasi yang strategis," katanya.
Karena berdiridi atas lahan heritage, Arys pun menyediakan menu-menu masakan yang disesuaikan dengan tempat ini yaitu menu yang disebut Peranakan.
Menu ini adalah menu perpaduan Timur Tengah, barat, oriental dan Asia yang diolah oleh koki lokal.
Sehingga tercipta menu perpaduan yang memang tidak se-original bawaannya.
Terletak di Jalan Banda, Roemah Kentang 1908 berada di persimpangan Jalan Banda dan Aceh.

Tempat ini dikelilingi kawasan jalan rindang dan kawasan olahraga yakni Lapangan saparua yang membuat tempat ini nyaman sebagai tempat bersantai.
Karena kondisi inilah, maka resto kafe ini menyasar segmen mapan usia 40 tahun ke atas meskipun pada kenyataannya banyak kalanagan muda yang singgah pula di sini.
Karena sudah memiliki nama yang terkenal pada awal sebelum menjadi Roemah Kentang 1908, tempat ini sudah dikenal oleh masyarakat Bandung dan luar kota sebagai Roemah Kentang.
Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Arys.
"Saya tidak perlu melakukan banyak promosi, karena orang-orang sudah tahun bahwa di siinilah yang namanya Roemah Kentang," katanya.
Bermodalkan hal ini, Arys mengaku sangat percaya diri ketika pertama kali ia bertekad mengubah rumah angker ini menjadi lahan bisnis resto kafe meskipun ia mengakui bahwa bisnis kuliner di Kota Bandung sangat ketat.
"Dari data yang saya baca, sampai saat ini terdapatkurang lebih 400 kafe di Kota Bandung. Ketika saya mau membuat Roemah Kentang ini, saya tidak bisa bersaing dengan yang sudah ada, saya harus membuat suatu pembeda," katanya.
Pembeda inilah yang kemudian menjadi andalan Arys menyula rumah angker menjadi lahan resto, yakni bekal nama yang sudah dikenal banyak orang, serta menu pembeda yang mungkin saja memberikan citra rasa lain yakni melalui menu Peranakan.