Pesantren di Bandung Lockdown

Berawal Ada yang Sakit Flu Biasa, Puluhan Santri di Kabupaten Majalengka Positif Covid-19

Puluhan santri di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka terpapar Covid-19.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mega Nugraha
outlookindia
Ilustrasi varian baru virus corona yakni virus Delta atau B.1.67.2 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Puluhan santri di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka harus menjalani isolasi mandiri setelah ada santri positif Covid-19.

Pengasuh Ponpes Al-Quraniyyah Majalengka, KH Yuyus Aspiyudin mengatakan, pihaknya selama ini sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat dalam penyelenggaraan pendidikannya.

Saat ini, para santri positif Covid-19  yang terpapar sedang melaksanakan isolasi mandiri di beberapa ruangan pondok pesantren.

"Sementara yang isolasi kami sediakan di kelas dulu," ujar Yuyus, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Kondisi TPU Khusus Jenazah Covid-19 di Bandung Barat, Tanpa Penerangan dan Baru Terisi 10 Jenazah

Mengenai penyebab penularan virus, sambung dia, dirinya mengaku ini sebuah takdir dan ujian dari Allah Swt.

Sebab ia dan pesantren yang diasuhnya selama ini sangat ketat menerapkan Prokes.

"Selama pandemi Covid-19 tahun 2020, kami pihak pesantren menerapkan pembelajaran jarak jauh. Para guru Work From Home sedangkan santri berada di pondok. Dan itu juga berlaku hingga tahun 2021 ini" ucapnya.

Awal mula diketahui ada santri positif Covid-19 di lingkungan pesantrennya saat ada seorang santri yang menderita flu biasa dan menular ke beberapa orang.

Saat itu pihaknya menduga penyakit flu biasa terjadi di pesantren.

Namun lama-kelamaan pihaknya khawatir dan langsung berkoordinasi dengan pihak puskemas dan Dinas Kesehatan menginformasikan perihal penyakit yang dialami para santrinya.

Baca juga: Ini Hasil Tes DNA Seorang Pria di RS Jiwa Mirip Bharaka Asep yang Hilang Disapu Tsunami

"Setelah dilaksanakan rapid tes antigen hasilnya reaktif dan dilakukan swab massal dan hasilnya ada 35 orang santri termasuk saya terpapar virus corona," jelas dia.

Dari hasil itu, pihaknya dan para santri kini tengah melaksanakan isolasi mandiri dan memohon doa restu atas kesembuhannya.

Sehingga bisa beraktivitas kembali sebagaimana mestinya.

"Ini pelajaran buat kita semua, bahwa Covid-19 ini nyata dan ada. Semua orang pasti tertular tanpa melihat status sosial apapun. Mari kita terapkan prokes yang sangat ketat, jangan sampai kendor. Sebab saya dan santri menerapkan prokes masih bocor, apalagi yang tidak melaksanakan itu," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved