Kian Memprihatinkan, Belasan Orang Meninggal karena Covid di Desa Kihiyang, Masuk Zona Merah
Klaster Kihiyang, satu desa di Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, kian memprihatinkan.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Irvan Maulana
TIBUNJABAR.ID, SUBANG - Klaster Kihiyang, satu desa di Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, kian memprihatinkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, mengatakan jumlah warga yang meninggal akibat terpapar Covid-19 di Desa Kihiyang hampir setiap hari dalam sepekan terakhir.
"Hari ini warga yang meninggal akibat terkonfirmasi positif Covid-19 di Desa Kihiyang bertambah enam orang. Kemarin tiga orang, minggu lalu juga tiga orang,” ujar Maxi ketika diwawancara Tribun seusai rapat Penanganan Covid-19 di Kantor BPBD di Jalan KS Tubun, Kabupaten Subang, Senin (14/6/2021).
Jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Desa Kihiyang hingga hari ini mencapai 93 orang.
Baca juga: Bupati Solok Meradang dan Robek Surat Pernyataan Bersama Staf Puskesmas, Videonya Viral
”Delapan puluh satu orang masih menjalani Isolasi mandiri di rumah masing-masing, beberapa di antaranya di RSUD. Dua belas orang di antaranya meninggal dunia,” imbuh Maxi.
Oleh sebab itu, desa tersebut dinyatakam zona merah dengan jumlah kasus positif tertinggi.
"Yang zona merah itu sekarang ada dua, Desa Kihiyang, Kecamatan Binong, dan Desa Kasomalang Wetan, Kecamatan Kasomalang, yang jumlah kasusnya 23 orang," kata dia.
Baca juga: Robert Pastikan Natshir Masuk 20 Pemain yang Dibawa ke Solo, Kondisi Penggawa Lain Dilihat Besok
Karena peningkatan jumlah kasus kematian positif Covid-19 di Kabupaten Subang, tim pemakaman Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang juga sempat kehabisan peti mati.
Direktur Utama RSUD Ciereng Kabupaten Subang, Achmad Nasuhi, membenarkan jika Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang sempat kehabisan peti mati.
"Hasil rapat tadi, hari ini kami sediakan peti mati supaya nanti bisa digunakan secepatnya," ucap Nasuhi. (*)