Asep Ganjar Wiresna, Pria Bandung yang Raih Gelar Doktor Seni Bidang Kendang
Konsisten mendalami alat musik tradisional kendang, mengantarkan Asep Ganjar Wiresna meraih gelar doktor kendang.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Konsisten mendalami alat musik tradisional kendang, mengantarkan Asep Ganjar Wiresna meraih gelar doktor kendang.
Gelar ini menjadi gelar pertama bagi seseorang meraih doktor kendang di bidang alat seni kendang. Karenanya, jadi kebanggaan tersendiri bagi Asep Ganjar Wiresna.
Ia mengaku gelar ini mampu dicapainya berkat konsistensi mendalami alat musik tradisional kendang.
"Alhamdulillah ini karena mendalami kendang sudah mendarah daging," ujar Asep Ganjar Wiresna ketika dihubungi melalui pesan aplikasi belum lama ini.
Baca juga: Hanya Warga Lokal Arab Saudi dan Ekspatriat yang Dibolehkan Ibadah Haji 2021 Kuota 60 Ribu Jemaah
Kemampuan Asep Ganjar Wiresna meraih gelar doktor pertama di bidang seni kendang dari Universitas Padjadjaran tahun ini, tak lepas latar belakang Asep yang konsisten mendalami seni tradisi Sunda.
Asep dibesarkan dari lingkungan pendidikan dimana ibu dan ayahnya adalah sebagai PNS guru SD.
Asep mulai terjun ke dunia seni pertunjukan serta mengenal seni dimulai saat bersekolah di SMKN 10 (SMKI). Saat itu ia mengambil Jurusan Padalangan. Ketika duduk di bangku kelas 2 Asep dipindah ke Jurusan Karawitan karena merosotnya jumlah siswa.
"Dari situ saya mulai memperdalam sistematis Karawitan Sunda sebagai pelaku seni," kata Asep.
Asep kemudian mengejar S1 di STSI Bandung yang sekarang menjadi ISBI ( Institusi Seni Budaya Indonesia ). Selama 3,5 tahun menekuni ilmu, ia mendapatkan gelar S1 dengan pembawaan kendangan rumpun Tari Topeng, Wayang, dan Rakyat, serta kursus Tari Gawil, lulus pada 2009.
Di tahun kelulusan S1, Asep kemudian meneruskan studi ke jenjang S2 mengambil minat Penciptaan Seni.
Di sini Asep mengambil tema karya Proses Pembentukan Kendang dan Pengendang dalam Masyarakat Sunda dengan judul karya "Dang jeung Dang". Di sini Asep menyelesaikan studi pada 2012 awal.
"Tahun 2012 sampai dengan 2016, saya bekerja sebagai seniman, dalang wayang golek, pemusik (home band) televisi swasta, serta pengendang sambil mengajar di Prodi Musik Bambu ISBI Bandung dan di PGSD (STKIP Sebelas April Sumedang)," ujarnya.
Pada 2016 Asep mengajukan beasiswa dari LPDP Budi DN untuk menempuh jengjang doktoral di Unpad. Ia mengambil Ilmu Sastra (Kajian Budaya Seni) dengan homebase Sekolah Tinggi Swasta di bawah L4 DIKTI.
"Alhamdulillah kemudian mendapatkan gelar doktor pertama, yang mungkin menurut oponen ahli dan promotor, dianggap linier di bidang seni pertunjukan. Khususnya kajian instrumen kendang," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/menabuh-kendang.jpg)