Mengerikan, Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSUD Al Ihsan Sudah 100 Persen
Saat ini, keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di RSUD Al Ihsan di Kabupaten Bandung sudah 100
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di RSUD Al Ihsan di Kabupaten Bandung sudah 100 persen.
Sebagian pasien Covid-19 datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah parah atau kritis.
Dirut RSUD Al Ihsan Dewi Basmala Gatot mengatakan dari 151 tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakitnya, kini semuanya sudah penuh.
Baca juga: Kisah Pemuda Sumedang Niat Mau Ziarah ke Gunung Geulis Lalu Hilang dan Alami Hal Mistis
Di sisi lain, 20 orang lainnya masih menunggu untuk screening pada Jumat (11/6) pagi.
"Covid-19 sekarang betul-betul mengerikan. Di Al Ihsan ketersediaannya 151 tempat tidur tapi saat ini sudah penuh 100 persen. Semua full. Utilitas terpakai semua. Itu juga masih ada 20 pasien di IGD sedang screening untuk menentukan bisa isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit," kata Dewi di Gedung Sate, Jumat (11/6).
Dewi menjelaskan bahwa maksud dari kondisi Covid-19 yang mengerikan tersebut adalah banyaknya pasien yang datang ke rumah sakit dalam kondisi parah atau kritis. Sehingga langsung memerlukan perawatan intensif di ICU.
"Kenapa mengerikan, karena banyak yang datang dalam kondisi buruk, bahkan meninggal di IGD. Dia sudah lama sakit di rumah, tidak terdeteksi, atau terlambat ke rumah sakit," kata Dewi.
Baca juga: Larissa Chou Puji Sikap Ameer Azzikra yang Nikah, Tetap Akui Adik Meski Dia Pisah dari Alvin Faiz
Dewi mengatakan RSUD Al Ihsan sudah mengurangi jumlah tempat perawatan kategori hijau atau untuk pasien dengan gejala ringan. Memindahkan pasien di tempat perawatan zona hijau ini ke pusat isolasi mandiri atau isolasi mandiri di rumah.
"Saat ini rumah sakit hanya merawat yang bergejala sedang (ruang isolasi kuning) dan berat (ruang isolasi merah) saja. Sudah dua minggu ini 100 persen terisi," kata Dewi.
Ia tengah mempersiapkan penambahan tempat tidur sebanyak 89 tempat tidur lagi dan penambahan 30 orang perawat. Semua sarana dan sumber dayanya sedang dipersiapkan.
"Kalau ada outbreak, kita siapkan 500 tempat tidur, semuanya siap jadi tempat perawatan Covid-19," katanya.
Dewi meminta masyarakat untuk melakukan screening atau tes Covid-19 secepat mungkin jika memiliki gejala Covid-19 seperti batuk, flu, dan demam. Bahkan gejala lain seperti magh, mual, pegal, dan capai pun harus menjadi perhatian.
"Masyarakat kenalilah gejalanya sejak dini. Termasuk yang tidak spesifik. Magh saja harus screening, mual, pegal capek, waspada. Langsung screening ke tempat terdekat, jangan masuk rumah sakit kalau sudah parah," katanya.
Baca juga: Kisah Mistis Pendaki yang Sempat Hilang di Gunung Tiga Hari Bertahan Hidup Tanpa Makan Minum
Direktur RS Borromeus Bandung, Chandra Mulyono, mengatakan rumah sakitnya pun mengalami peningkatan angka pasien Covid-19. Ia berencana menambah kapasitas tempat tidur perawatan khusus pasien Covid-19.