Puluhan Sapi Milik Warga Mati Mendadak, Dikira Akibat Ilmu Santet, Ternyata Terserang Penyakit Ini
Puluhan sapi milik warga di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mati mendadak.
Tiga hari yang lalu muncul benjolan kecil di tangan kanannya, dan semakin besar di hari berikutnya.
Agung merasakan badannya meriang panas dingin pada hari ke-3.
Pada lukanya juga muncul warna hitam yang mengeras.
"Saat itu petugas kesehatan sudah bersiaga. Jjadi saya diberi obat. Sekarang sudah membaik, tinggal menunggu sembuh lukanya," tutur Agung.
Agung merupakan warga terakhir yang ditemukan dengan gejala antraks.
Sementara lima warga lainnya kondisinya sudah sehat, meski masih menunggu lukanya sembuh total.
Sebab mereka khawatir masih bisa menulari sapi-sapi yang mereka rawat.
"Jadi tidak perlu khawatir, semua sudah terkendali. Warga juga sudah tenang," ucap Agung.
Warga resah saat sapi-sapi mati beruntun, hingga saat itu muncul isu ada warga yang mempraktikkan santet.
Baca juga: BIKIN Geger, Dua Ekor Sapi Ditemukan Warga Sukabumi di Pinggir Jalan, Ini Dugaan Asal Usulnya
Kini setelah penyebab kematian hewan ternak sudah diketahui, ada perasaan lega di hati warga.
"Semua sudah beraktivitas seperti biasa. Petugas kesehatan juga sudah memberi penyuluhan, apa yang harus kami lakukan untuk mengendalikan antraks," tandas Agung.
Total ada 26 sapi dan tiga kambing yang mati di Desa Sidomulyo.
Bangkai sapi yang terakhir membuktikan indikasi serangan bakteri antraks. Ada enam warga yang mengalami luka dengan ciri khas penyakit antraks.
Petugas sudah mengambil sampel luka mereka untuk diuji di laboratorium.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kronologi Penyebaran Antraks di Desa Sidomulyo, Tulungagung, Sempat Dikira Terkait Ilmu Santet