Lahan Parkir 'Ratusan Juta' untuk Alun-alun Majalengka Sepi, Warga Pilih Parkir di Pinggir Jalan
Alih-alih di tempat parkir yang telah ditentukan, motor-motor itu justru diparkir di pinggir jalan, persis di pinggir Alun-alun.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Animo masyarakat berkunjung ke Alun-alun Majalengka masih cukup tinggi.
Hal itu setidaknya terlihat dari deretan kendaraan bermotor milik pengunjung yang terparkir.
Namun sayang, kendaraan-kendaraan yang diparkir itu tidak pada tempat semestinya, seperti rencana awal.
Alih-alih di tempat parkir yang telah ditentukan, motor-motor itu justru diparkir di pinggir jalan, persis di pinggir Alun-alun.
Sementara tempat parkir yang disediakan, hingga saat ini masih terlihat kosong.
Padahal, lahan untuk pengunjung alun-alun itu cukup luas.
Lahan parkir sendiri jaraknya tidak terlalu jauh, sekitar 100 meter dari alun-alun, tepatnya di belakang gedung DPRD Majalengka.
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Sejoli yang Berbuat Asusila di Alun-alun Majalengka di Siang Bolong
Salah satu warga, Eno (50) mengatakan, sepengetahuannya, lahan parkir di belakang DPRD Majalengka itu untuk tempat parkir pengunjung alun-alun.
Namun, hingga saat ini belum ada yang memanfaatkan lahan itu untuk parkir.
“Katanya mah untuk parkir yang mau ke alun-alun. Tapi sampai sekarang, masih sepi aja. Tetap aja mereka parkirnya di sana,” ujar dia, yang biasa berjualan di dekat gedung DPRD itu, Jumat (4/6/2021).
Terpisah, Sekretaris Dinas (Sekdis) PUTR Majalengka, Ruchyana mengatakan, lahan parkir pengunjung alun-alun itu, sejatinya sudah selesai dan siap digunakan.
"Itu sudah siap. Bisa masuk sekitar 20 unit mobil mah. Tapi nggak tau, warga masih milih di pinggir jalan. Padahal kan jaraknya (dari parkiran ke alun-alun) tidak terlalu jauh, hanya jalan sebentar saja,” ucapnya.
Baca juga: Pengunjung Abaikan Kebersihan Padahal Tempat Sampah Banyak, Alun-alun Majalengka Dipenuhi Sampah
Ruchyana mengaku, pembuatan lahan parkir itu berada wewenang dinasnya.
Namun, setelah jadi, kewenangan lahan parkir itu berada di dinas lain.
“Pengelolaannya di dinas lain. Ini memang dibangun untuk parkir pengunjung alun-alun, tapi ini mah (anggaran) dari kita. Kalau alun-alun kan dari Pemprov. Pembangunan sendiri kalau tidak salah menghabiskan ratusan juta, tepatnya saya lupa, harus dilihat dulu," jelas dia.