Tsunami Berpotensi Melanda Banyuwangi, Ini yang Dilakukan BPBD, Berkaca Tragedi Jumat Pon

Ini yang dilakukan BPBD Banyuwangi terkait potensi tsunami yang bisa melanda kawasan tersebut.

Editor: taufik ismail
Kompas.com/BPBD Banyuwangi
Relawan siaga bencana melakukan simulasi tsunami di Desa Sarongan, Banyuwangi, Jawa Timur. 

Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif menyebut, pihaknya selalu melakukan edukasi mitigasi bencana ke warga.

Salah satu mitigasi yang sering disosialisasikan yakni skema 20-20-20.

Skema ini adalah pedoman mitigasi bencana bagi masyarakat awam, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai.

"20-20-20 skema mitigasi bencana gempa dan tsunami yang mudah diingat dan dipahami masyarakat," katanya.

Skema tersebut menjelaskan jika masyarakat merasakan guncangan selama 20 detik, maka setelah itu harus mengevakuasi diri.

Sebab, dalam 20 menit potensi tsunami akan terjadi.

Selanjutnya, masyarakat diimbau lari menjauhi pantai menuju tempat yang lebih tinggi, dengan ketinggian minimal 20 meter.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan adanya potensi tsunami di Jawa Timur.

Hal tersebut ia sampaikan dalam webinar Kajian Mitigasi Gempa Bumi Dan Tsunami Di Jawa Timur, Jumat (28/5/2021) lalu.

Berdasarkan kajian tim ahli BMKG, potensi terburuk bencana tsunami tersebut setinggi 26-29 meter di perairan selatan Jawa Timur dari gempa berkekuatan 8,7 skala richter tepatnya di lepas pantai perairan Kabupaten Trenggalek.

"Waktu tiba gelombang tsunami tercepat akan sampai di Kabupaten Blitar dengan waktu tempuh gelombang dari pusat gempa selama 20-24 menit," katanya.

Baca juga: Hari Ini 2 Juni 27 Tahun Lalu Banyuwangi Disapu Tsunami, Ini Cerita Warga Selamat Tragedi Jumat Pon

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Potensi Tsunami di Selatan Jawa, Banyuwangi Punya EWS hingga Rajin Sosialisasi Mitigasi Bencana".

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved