Siang Ini Banjir di Baleendah Mulai Surut tapi Masih Banyak Warga yang Bertahan di Pengungsian
Jalan yang kemarin tak bisa dilewati karena terendam banjir, kini semua sudah bisa dilewati. Arus lalulintas berjalan normal seperti biasanya.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banjir di Kabupaten Bandung yang terjadi hari kemarin, tersebar di empat kecamatan, yakni Bojongsoang, Dayeuhkolot, Baleendah, Margahayu, Rabu (26/5/2021) kini telah surut.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kedalaman Banjir di daerah tersebut, di titik paling dalam mencapai 1,5 meter lebih. Akibatnya beberapa akses jalan tertutup, lebih dari 10 ribu rumah terendam, dan puluhan warga mengungsi.
Jalan yang kemarin tak bisa dilewati karena terendam banjir, kini semua sudah bisa dilewati. Arus lalulintas berjalan normal seperti biasanya.
Seperti halnya di Jalan Banjaran Dayeuhkolot, yang terendam di wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot, kini surut dan lalulintas berjalan normal. Toko-toko di Dayeuhkolot yang kemarin tutup karena jalan dan sebagian toko terendam banjir, kini buka seperti biasanya.
Begitu juga Jalan Andir Katapang, yang kemarin hanya bisa dilalui menggunakan perahu, kini kendaraan bermotor telah bisa melewatinya dan lalulintas berjalan normal.
Pagi tadi setelah surutnya banjir, di Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, warga membersihkan lumpur sisa banjir yang ada di jalan, selokan, dan rumahnya masing-masing.
Menurut Ketua Komunitas Munding Dongkol yang juga merupakan warga Bojong Asih, Acim (39) banjir berangsur surut sejak kemarin sore.
"Untuk jalan Banjaran Dayeuhkolot yang asalnya terendam banjir dan tak bisa dilewati pagi kemarin, di sore harinya sudah bisa dilewati kendaraan," ujar Acim, di kampungnya.
Acim mengungkapkan, sedangkan di permukiman banjir surut total, sekitar pukul 01, 00 WIB.
"Sekitar jam 1 malam, surut total, warga juga dari subuh sudah mulai beres-beres, rumahnya masing-masing, jalan, dan selokan," kata Acim.
Banjir sudah surut, tapi kata Acim, masih ada warga yang bertahan di pengungsian.
"Itu untuk antisipasi, jika tiba-tiba banjir kembali datang," katanya.
Aci mengatakan, tentu harapan semua warga, khususnya Dayeuhkolot, tak ada lagi banjir.
"Memang banjir kali ini lebih cepat surut, biasanya banjir dengan ketinggian seperti kemarin baru surut dua atau tiga hari. Tapi kali ini hanya satu hari sudah surut," tuturnya.
Menurut Acip, adanya Sondetan Sungai Cisangkuy dan Terowongan Nanjung Curug Jompong, membuat banjir lebih cepat surut.
"Namun tetap warga berharap tak ada lagi banjir, maka kami ingin pembuatan folder air atau kolam retensi di Dayeuhkolot cepat direalisasikan," katanya.
Acim menjelaskan, dengan adanya folder air tersebut banjir diharapkan tak terjadi lagi.
"Kepada bupati baru, Dadang Supriatna, diharapkan untuk mendorong pembangunan folder oleh BBWS supaya cepat dibangun," ucap dia.
Warga Bojongasih lain, Yayan Andrayana, mengatakan banjir sekarang surut dalam sehari.
"Sebelumnya (air menggenang) sedada lah disini, sekarang surur total," kata Yayan.
Yayan mengatakan, harapannya ke depannya ada kolam retensi atau folder air itu.
"Sehingga 100 persen lah jangan ada banjir harusnya mah, jadi perekonomian di sini berkembang lagi lah," ucapnya.