Konflik Palestina Vs Israel

Surat Peringatan Albert Einstein Protes Kekejaman Zionis Israel terhadap Palestina, Berikut Isinya

Jauh sebelum warga dunia mengecam Israel ke Palestina saat ini, Albert Einstein sudah mengetahui fakta kekejaman pembentukan Israel dan penjajahan

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
Kolase Twitter @akjailani / Nationalgeographic
Albert Einstein dan surat peringatannya tentang pembentukan Israel 

TRIBUNJABAR.ID - Jauh sebelum warga dunia mengecam Israel saat ini, Albert Einstein sudah mengetahui fakta kekejaman pembentukan Israel dan penjajahan di Palestina.

Sampai pada akhirnya fisikawan, Albert Einstein angkat suara protes kekejaman zionis Israel terhadap Palestina.

Aksi protesnya itu ia tulis dalam secarik kertas yang kini kembali beredar di media sosial.

Seperti yang diunggah Abdul Kadir Jailani lewat akun Twitter pribadinya @akjailani, Rabu (19/5/2021) lalu.

"Surat Albert Einstein yang memperingatkan ancaman Zionism”

Sebagai informasi, Abdul Kadir Jailani merupakan Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kanada dan ICAO (International Civil Aviation Organization).

Dalam cuitan tersebut, Abdul Kadir Jailani mengunggah foto secarik kertas yang merupakan surat peringatan Albert Einstein.

Baca juga: Inilah Pengakuan Mantan Tentara Israel Menyesal Serang Palestina Merasa Didustakan Bongkar Fakta ini

Warna kertas kecoklatan beserta ketikan tulisannya yang tampak lusuh.

Dari ketikan tulisan itu diketahui surat peringatan dibuat pada 10 Arpil 1948.

Surat tersebut ditujukan kepada Shepard Rifkin sebagai Direktur Eksekutif American Friends of the Fighters for The Freedom of Israel di New York, Amerika Serikat.

Berikut isi surat tersebut Einstein mengancam atas apa yang terjadi di Palestina.

Bahkan Einstein megancam bencana yang terjadi pada Palestina itu dilatarbelakangi dua pihak.

Einstein menyebut pihak yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Palestina adalah Inggris dan organisasi teroris.

Terakhir, dalam surat peringatannya itu, Einstein menegaskan tak ingin siapapun terlibat dengan orang-orang tersebut.

Berikut isi surat peringatan Albert Einstein lebih lengkapnya:

“When a real and final catastrophe should befall us in Palestine the first responsible for it would be the British and the second responsible for it the Terrorist organizations build [sic] up from our own ranks.”

“I am not willing to see anybody associated with those misled and criminal people.”

Terjemahan:

 "Ketika bencana besar yang sesungguhnya dan penghabisan itu menimpa kita di Palestina, yang pertama harus bertanggung jawab adalah Britania ( Inggris, red) dan yang kedua adalah kelompok teroris yang terbentuk dari barisan kita sendiri."

"Saya tidak ingin melihat siapapun yang punya hubungan dengan orang-orang yang sesat dan kriminal tersebut," bunyi isi surat peringatan Albert Einstein.

Baca juga: Sosok Mariam Afifi Perempuan yang Tersenyum Saat Ditangkap Polisi Israel, Seorang Musisi dan Aktivis

Demikian, dalam surat itu Einstein keras menolak aksi teror kelompok Yahudi untuk menguasai tanah Palestina yang mendirikan Israel.

Dilansir TribunJabar.id dari situs Sothebys, surat Einstein menegaskan ia tidak sepakat dengan upaya pembentukan kelompok American Friend of the Fighters for the Freedom of Israel ( Lohamei Herut Yisrael atau Lehi).

Einstein mengancam kelompok tersebut karena menggunakan kekerasan untuk mengusir Inggris yang saat itu menguasai Palestina.

Seperti yang tecatat dalam sejarah, sementara Inggris sendiri menguasai Palestina setelah Kesultanan Turki Utsmani (Ottoman) kalah dalam Perang Dunia I.

Kelompok milisi tersebut menjadi teroris Yahudi untuk membersihkan Palestina dari warga Arab termasuk penjajahan Inggris.

Kelompok the Fighters for the Freedom of Israel (Pejuang untuk Kemerdekaan Israel) itu dikenal dengan nama Stren Gang yang dibentuk Avraham Stren.

surat Albert Einstein tentang pembentukan Israel rebut tanah Palestina
surat Albert Einstein tentang pembentukan Israel rebut tanah Palestina (Twitter @akjailani)

Mereka mengumpulkan dukungan dana bagi teroris Yahudi dari Amerika Serikat.

Hingga pembentukan Israel terjadi pada Mei 1948, dan setelah pemisahan PBB untuk Palestina.

Kemudian, Shepard Rifkin seraong direktur eksekutif kelompok tersebut meminta Albert Einstein untuk membantu Stren Gang mengumpulkan uang rakyat Amerika guna mendukung penjajahan tersebut.

Hasil uang tersebut digunakan mengusir warga Arab dengan senjata dan membantu terbentuknya negara Yahudi.

Lalu Eisntein membalas permintaan Stren Gang tersebut lewat surat tersebut yang dibuat 10 April 1948 sehari setelah pembataian Deir Yassin.

Einstein membalasnya dengan menyebut Stren Gang sebagai kelompok teroris

Pernyataan Presiden Soekarno 59 Tahun Silam Dukung Palestina dari Penjajahan Israel

Memanasnya kembali konflik Israel dan Palestina membuat mata dunia kembali terbuka.

Ketika dunia memasuki era kebebasan, nyatanya masih ada negara yang 'dijajah' dengan berubah bentuk.

Seperti yang terjadi pada kemerdekaan Palestina dari teror Israel yang berlangsung sejak 1948 sampai saat ini.

Hal ini kembali mengingatkan kita pada pernyataan Soekarno 59 tahun silam.

Baca juga: Ramai, Video Soeharto 25 Tahun Silam Prediksi Kondisi Indonesia di Tahun 2020, Bangsa Diminta Ini

Belakangan ini, masyarakat Indonesia juga kembali menyerukan pernyataan Soekarno untuk mendukung Palestina hingga viral di Twitter.

Presiden Pertama Republik Indonesia itu memberikan pernyataan komitmennya mendukung Palestina dari tindak kolonialisme Israel.

Seperti diketahui sejarah Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dilakukan sejak era Presiden Soekarno.

Sejak Israel diproklamasikan David Ben-Gurion pada 14 Mei 1948, Indonesia tak mau mengakui Israel sebagai negara.

Hal ini lantaran Presiden Soekarno Israel telah merampas tanah rakyat Palestina.

Bahkan Indonesia pun teguh pendirian tak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai saat ini.

Demikian, di tengah tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, pernyataan Presiden Pertama RI Soekarno (Bung Karno) tentang dukungannya kepada Palestina kembali mengemuka belakangan ini.

Berikut ini pernyataan Presiden Soekarno yang mendukung Palestina pada tahun 1962.

"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," begitu pernyataan Soekarno, 1962. 

Meskipun Presiden Soekarno belum pernah menjejakkan kaki di tanah Palestina, jejak dukungannya untuk kemerdekaan Palestina telah terpatri dalam catatan sejarah. 

Baca juga: Cut Putri Keturunan Sultan Aceh Sosok Muslimah dari Tanah Rencong Kutuk Serangan Israel ke Palestina

Dukungan pemerintah Indonesia, yang digaungkan Bung Karno, terhadap kemerdekaan Palestina tak lepas dari sokongan yang diberikan pemerintah dan rakyat Palestina terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Bahkan, setahun sebelum Indonesia merdeka, pada 6 September 1944, mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, memberikan dukungan secara terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Dikutip dari buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya M Zein Hassan Lc Lt, sejak dukungan yang disampaikan secara terbuka melalui siaran radio Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, jalanan di Palestina dipenuhi gelombang aksi solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. 

“Terimalah kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia," kata saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher saat membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 1944. 

Setelah merdeka, saat Indonesia membutuhkan pengakuan sebagai negara berdaulat, lagi-lagi rakyat Palestina bergerak, mendorong Mesir mengakui Indonesia. 

Pengakuan kedaualatan dari Mesir dan Palestina pada 1947 itu merupakan buah diplomasi H Agus Salim melalui jaringan Ikhwanul Muslimin, yang berbasis di palestina.

Kini, setelah Indonesia merdeka, kendati Palestina telah menjadi sebuah negara, kemerdekaan mereka terenggut.

Sedari awal, dukungan Bung Karno terhadap kemerdekaan Palestina tak terbantahkan dan selalu konsisten. 

Bukan sekadar lewat kata-kata, tapi juga dibuktikan melalui tindakan atau aksi nyata. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved