Ganjar Pranowo Dibilang Petinggi PDIP Keminter, Hadi: Kalau Deklarasi Capres Baru Kebablasan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut kebablasan dan keminter. FX Hadi Rudyatmo bilang pakai medsos wajar untuk kerja.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Istimewa
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendatangi kediaman seniman gaek Tanto Mendut di Kabupaten Magelang, Rabu (7/4/2021) malam. 

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu mengatakan, DPD PDIP Jateng berseberangan dengan sikap Ganjar perihal langkah pencapresan di 2024.

Baca juga: Ganjar Pranowo Tak Diundang PDIP, Dianggap Terlalu Berambisi Nyapres, Dia Kebablasan

Ia menyebut dengan terang-terangan bahwa Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Baca juga: Singgung Ganjar, Petinggi PDIP Sebut Elektabilitas Tinggi Bukan Jaminan dapat Rekomendasi Megawati

Karena perbedaan itu, Ganjar sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan tersebut. Padahal semua kepala daerah dan wakilnya dari partai berlambang kepala banteng itu hadir secara langsung.

Bambang melanjutkan, PDIP Jateng sebenarnya sudah lama memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden, tidak baik.

Menurutnya hal itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.
Sementara di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode, tapi malah tambah kebablasan). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," tegasnya.

Apa yang dikatakan Bambang Pacul itu ditengarai terkait tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media publik terkait pencapresan.

Padahal, hal serupa tidak dilakukan oleh kader PDI Perjuangan lain yang juga berpotensi untuk nyapres.

Bambang mengatakan, kader PDI Perjuangan lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama.

Hanya saja mereka tak berani karena belum mendapatkan perintah Ketua Umum.

Ia menuturkan jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pemilihan presiden yang sesungguhnya.

Baca juga: Jawaban Ganjar Pranowo Saat Ditanya tentang Bursa Capres 2024: Kalau Gitu Saatnya Putar Balik

Elektabilitas saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan media sosial.

Hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

"Ini bukan teguran, karena ia (Ganjar) merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved