Disparbud Awasi Tempat-tempat Wisata di Jabar, Wisatawan di Lembang Bakal Membeludak

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat terus melakukan monitoring protokol kesehatan di 108 tempat wisata di 27 kabupaten/kota.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN JABAR/NAZMI ABDURRAHMAN
Kepala Disparbud Jawa Barat, Dedi Taufik, di Polrestabes, Rabu (7/4/2020). Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik, bersama Kogartap dan Polda Jabar contohnya mengecek langsung pelaksanaan protokol kesehatan di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (15/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat terus melakukan monitoring protokol kesehatan di 108 tempat wisata yang tersebar di 27 kabupaten/kota.

Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di masa libur Lebaran.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik, bersama Kogartap dan Polda Jabar contohnya mengecek langsung pelaksanaan protokol kesehatan di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: Cek Objek Wisata, Bupati Anne Ratna Imbau Pengelola Jalankan Protokol Kesehatan dengan Baik

Tiga tempat wisata jadi tujuan, yaitu Grafika Cikole, The Lodge Maribaya, dan Farm House Lembang.

"Lembang, yang sebelumnya masuk zona merah, sekarang sudah masuk zona oranye. Artinya, kita harus antisipasi dari awal. Diprediksikan di Sabtu Minggu ini akan ada lonjakan kunjungan wisatawan ke tempat-tempat wisata di kawasan Lembang ini," ucap Dedi Taufik di Bandung, Minggu (16/5/2021).

Di pos Grafika Cikole, pihaknya memantau langsung kegiatan penyekatan kendaraan yang hendak memasuki wilayah Bandung.

Beberapa kendaraan selain pelat D diminta putar balik karena tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti hasil tes antigen dan surat keterangan keluar masuk daerah.

"Penyekatan ini dilakukan karena dikhawatirkan adanya pergerakan yang akan mudik."

"Sekarang ditiadakannya mudik mungkin juga berimplikasi ke tempat wisata."

"Untuk itu perlu penyekatan yang kita jalani di sini dan ke tempat wisata juga kita lakukan early warning seperti dilakukan rapid antigen dan kita sosialisasi tentang protokol kesehatannya," kata Dedi Taufik.

Selain mengecek kesiapan protokol kesehatan, Disparbud Jabar juga menggelar tes swab antigen di beberapa tempat wisata.

Sebanyak 37 ribu antigen disiapkan dan setengahnya telah digunakan untuk tes pada kegiatan sosialisasi 8-9 Mei 2021 lalu.

Baca juga: Satu Wisatawan di Indramayu Positif Covid-19, Satgas: Tahan Keinginan Berlibur!

Secara serentak juga dilakukan pemantauan tempat wisata, pemasangan masstracing QR code, dan pengambilan sampel rapid tes antigen di Kebun Raya Bogor, Kawasan Wisata Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya, Jatiluhur Water World, Waterboom Jempol Cirebon, Situ Lengkong Panjalu Kabupaten Ciamis, Situ Mustika Kota Banjar, Main Gate Pantai Pangandaran, Wisata Tanjung Duriat Jatigede Kabupaten Sumedang, serta Pantai Tirtamaya Kabupaten Indramayu.

Dari hasil monitoring tersebut, mayoritas tempat wisata telah menerapkan protokol kesehatan dengan menyiapkan tempat cuci tangan, sabun, dan melakukan pengecekan suhu tubuh.

Selain itu, semua pengelola tempat wisata telah menaati peraturan pemerintah untuk melakukan pembatasan jam operasional serta pembatasan jumlah pengunjung.

"Yang terpenting di tempat-tempat wisata adalah disiplin ketat 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta 3 T (Testing - Tracing - Treatment)."

"Selain itu ada pembatasan pengunjung manakala melebihi kapasitas diatas 50 persen," tutur Dedi Taufik.

Di sisi lain, tempat wisata Pantai Batukaras di Kabupaten Pangandaran diputuskan untuk ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

Langkah ini merupakan respons pemerintah Kabupaten Pangandaran terhadap membeludaknya pengunjung tanpa protokol kesehatan.

Keputusan ini diambil hasil rapat koordinasi Disparbud Jawa Barat dan dan Disparbud Kabupaten Pangandaran.

Dedi Taufik mengatakan penutupan ditetapkan pada Minggu, pukul 00.00 WIB.

Selain itu, ada kebijakan lanjutan yang mendukung upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Penutupan tempat wisata Batukaras dimulai pukul 00.00 WIB sekarang, sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Ini hasil rapat koordinasi dengan Disparbud Kabupaten Pangandaran," ucapnya.

Dalam rapat tersebut pun, katanya, sudah diputuskan akan dilakukan penyekatan tambahan di kawasan Kalipucang dan Gerbang Pangandaran secara ketat.

Hal ini sekaligus untuk mengontrol kedatangan wisatawan.

Upaya lainnya adalah mengadakan tes Covid-19 antigen di sejumlah destinasi wisata yang menjadi tujuan wisatawan.

Menurut dia, hasil laporan dan pantauan di sejumlah tempat pariwisata, khusunya di Pantai Batukaras terjadi peningkatan kunjungan secara signifikan.

Bahkan, tak sedikit pengunjung abaikan dengan protokol kesehatan. Banyak yamh tidak mengenakan masker. Petugas gabungan pun membubarkan pengunjung pantai tersebut.

Personel gabungan dari Polisi dan TNI pun memutar balik ratusan kendaraan yang hendak masuk ke kawasan wisata tersebut.

"Tingkat kunjungan memang tinggi. Ini respon yang harus segera dilakukan. Kami mengerti momen liburan ini masyarakat ingin berkunjung ke tempat wisata, tapi tetap harus ingat bahwa protokol kesehatan sangat penting, karena masih dalam suasana pandemi," kata dia.

"Jadi, kami terpaksa menutup sementara tempat wisata di Batu Karas. Kami akan lakukan rapid tes antigen. mudah-mudahan saat pengetesan nanti kasus Covid-19 tidak meningkat secara signifikan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved