Gempa Bumi

15 Gempa Landa Yogya, Jateng & Jatim dalam Sepekan, Bangunlah Rumah Tahan Gempa, Ini Panduannya

Tercatat 15 gempa bumi menggoyang Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dalam sepekan terakhir.

Editor: Hermawan Aksan
Kompas.com
Ilustrasi rumah tahan gempa. Tercatat 15 gempa bumi menggoyang Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dalam sepekan terakhir. Untuk yang hendak membangun rumah, sebaiknya membangun rumah tahan gempa. 

Indonesia memiliki 295 sesar aktif yang berpotensi menimbulkan gempa besar.

Itu sebabnya gempa bumi masih terus mengancam berbagai daerah di negara kita, baik bermagnitudo kecil maupun besar.

Banyaknya korban akibat gempa ditentukan tidak hanya oleh besaran gempanya, tapi juga oleh struktur bangunan tempat kita tinggal.

Untuk itu, diperlukan sosialisasi tentang langkah aman membangun bangunan tahan gempa.

“Jadi, kalau buat rumah, dipentingkan strukturnya dulu,” ujar Iman Satyarno kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Iman menambahkan, bangunan rumah dibagi menjadi dua jenis, yakni bangunan engineered dan non engineered.

Seorang perempuan menampung air dari keran dekat dinding yang retak di Apartemen Guwahati, India, pada 28 April 2021. Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang timur laut India, merusak bangunan, namun belum dilaporkan adanya korban jiwa. (AFP PHOTO/BIJU BORO)
Seorang perempuan menampung air dari keran dekat dinding yang retak di Apartemen Guwahati, India, pada 28 April 2021. Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang timur laut India, merusak bangunan, namun belum dilaporkan adanya korban jiwa. (AFP PHOTO/BIJU BORO) ()

Bangunan engineered merupakan gedung yang dibuat dengan perhitungan khusus.

Umumnya bangunan engineered digunakan pada gedung dua lantai atau lebih.

Bangunan non engineered merupakan gedung satu lantai.

Bangunan tipe ini umumnya dirancang dengan perhitungan ala kadarnya, bahkan dengan material yang digunakan juga tidak diukur.

Buku Saku Panduan

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat reruntuhan bangunan rumah, pemerintah membuat buku panduan mengenai “Persyaratan Pokok Rumah yang Lebih Aman”.

Buku ini merupakan hasil kerja sama Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Panduan ini sudah diterapkan di Yogyakarta, Padang, dan Bengkulu saat pembangunan dan rekonstruksi pascagempa.

Iman, yang merupakan salah satu penulis, mengemukakan harapannya agar poster atau buku saku ini bisa dipajang di setiap desa atau kelurahan sehingga masyarakat yang ingin membangun rumah dapat mencontoh.

“Jadi ketika ada masyarakat yang ingin membangun tipe rumah tembok ada guide, mencampur semen satu ember pasirnya harus empat ember. Biasanya masyarakat berlebih mencampur pasir,” tutur Iman.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved