Gempa Bumi
15 Gempa Landa Yogya, Jateng & Jatim dalam Sepekan, Bangunlah Rumah Tahan Gempa, Ini Panduannya
Tercatat 15 gempa bumi menggoyang Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dalam sepekan terakhir.
Indonesia memiliki 295 sesar aktif yang berpotensi menimbulkan gempa besar.
Itu sebabnya gempa bumi masih terus mengancam berbagai daerah di negara kita, baik bermagnitudo kecil maupun besar.
Banyaknya korban akibat gempa ditentukan tidak hanya oleh besaran gempanya, tapi juga oleh struktur bangunan tempat kita tinggal.
Untuk itu, diperlukan sosialisasi tentang langkah aman membangun bangunan tahan gempa.
Iman menambahkan, bangunan rumah dibagi menjadi dua jenis, yakni bangunan engineered dan non engineered.

Bangunan engineered merupakan gedung yang dibuat dengan perhitungan khusus.
Umumnya bangunan engineered digunakan pada gedung dua lantai atau lebih.
Bangunan non engineered merupakan gedung satu lantai.
Bangunan tipe ini umumnya dirancang dengan perhitungan ala kadarnya, bahkan dengan material yang digunakan juga tidak diukur.
Buku Saku Panduan
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat reruntuhan bangunan rumah, pemerintah membuat buku panduan mengenai “Persyaratan Pokok Rumah yang Lebih Aman”.
Buku ini merupakan hasil kerja sama Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Panduan ini sudah diterapkan di Yogyakarta, Padang, dan Bengkulu saat pembangunan dan rekonstruksi pascagempa.
Iman, yang merupakan salah satu penulis, mengemukakan harapannya agar poster atau buku saku ini bisa dipajang di setiap desa atau kelurahan sehingga masyarakat yang ingin membangun rumah dapat mencontoh.
“Jadi ketika ada masyarakat yang ingin membangun tipe rumah tembok ada guide, mencampur semen satu ember pasirnya harus empat ember. Biasanya masyarakat berlebih mencampur pasir,” tutur Iman.
