Bukan Prank Ala Dani dan Masitoh, Pria Ini Benar-benar Mudik Jalan Kaki, dari Ciamis ke Sumedang

Pria ini mudik jalan kaki dari Ciamis ke Sumedang demi bertemu orang tua.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
salah satu pemudik yang memilh jalan kaki bila tak ada kendaraan 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Ini bukan prank ala Dani Rahmat dan istrinya Masitoh Ainun.

Pasangan suami istri tersebut sempat membuat heboh.

Mereka sempat mengaku pulang kampung berjalan kaki dari Gombong ke Bandung bersama dua anaknya yang masih balita.

Ini karena Dani di-PHK sebuah usaha konfeksi rumahan.

Setelah diantarkan ke rumah orang tua Dani di Cangkuang, Kabupaten Bandung, kebenaran terkuak.

Mereka memang mencari nafkah dari menggelendang seperti itu dan mengharap belas kasih orang yang melihatnya.

Kisah yang akan Anda dibaca di bawah ini jelas berbeda meski punya satu kesamaan.

Yakni sama-sama jalan kaki untuk pulang kampung atau mudik.

Baca juga: Prank Ala Dani dan Masitoh, Bilang Jalan Kaki Gombong-Bandung Demi Belas Kasih Orang, Akhirnya Jujur

Di momen Idulftri seperti sekarang ini, berbagai cara ditempuh pemudik agar bisa sampai kampung halaman di tengah larangan mudik oleh pemerintah.

Tak bisa naik kendaraan umum karena berhenti beroperasi, seorang perantau di Ciamis nekat berjalan kaki menuju kampung halamannya di Sumedang.

"Saya terpaksa jalan kaki karena ingin mudik. Sebenarnya mau naik kendaraan umum tapi tidak ada," kata pemudik yang berjalan kaki, Bambang Irianto.

Ya hari itu Bambang mudik jalan kaki dari Ciamis ke Sumedang.

Saat itu Bambang Irianto tepergok tengah jalan kaki di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Rabu (12/5/2021) siang.

Bambang mengaku gelisah ketika pemerintah melarang mudik Idul Fitri 1442 H.

Padahal ia sudah rindu kampung halaman, terutama bertemu orang tua yang sudah berusia tua.

"Biasanya saya mudik naik bus jurusan Tasikmalaya-Subang via Sumedang. Tapi tidak beroperasi karena larangan mudik," kata Bambang.

Karena tak ada kendaraan umum, Bambang pun bermusyawarah dengan keluarganya.

Walhasil, Bambang memutuskan mudik sendiri berjalan kaki.

"Bukan jalan kaki sepenuhnya. Kalau ada kendaraan umum yang lewat pasti naik," ujar Bambang.

Namun sejak berangkat dari Ciamis pagi hari, Bambang belum menemukan satu pun kendaraan antarkota melintas.

Akhirnya ia terus jalan kali dan siang harinya baru sampai kawasan Gentong.

Bambang mengaku cukup kelelahan.

Ia hanya mengandalkan sandal jepit untuk berjalan kaki. 

Untuk melindungi diri dari panas terik matahari, ia mengenakan jaket dan sesekali pakai topi.

Sebuah ransel berisi pakaian digendongnya di punggung.

Bambang mengaku beberapa kali beristirahat, termasuk saat tiba di Pos Penyekatan Gentong, ruas jalan negara Bandung-Tasikmalaya.

Dari kawasan Gentong, Bambang melanjutkan perjalanan menuju Malangbong.

Dari sana meneruskan perjalan dengan masuk jalan menuju Wado (Sumedang).

"Saya berharap bisa menemukan kendaraan umum di jalan. Terutama nanti di Malangbong, mudah-mudahan ada kendaraan menuju Wado," ujar Bambang.

Baca juga: BREAKING News, Suami di Karawang Nekat Bakar Diri, Cekcok dengan Istri Setelah Salat Idulfitri

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved