Wisata

Kampung Boneka Sayati, Penjualnya Masih Menunggu Pembeli Eceran Meski Ada Larangan Mudik

Kampung Boneka Sayati, Penjualnya Masih Menunggu Pembeli Eceran Meski Ada Larangan Mudik. Menurutnya, tokonya ramai pada H-10 Lebaran.

Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUN JABAR/JANUAR P HAMEL
Reza Faizal pemilik Toko Jihaz Toys di Kampung Boneka Sayati, Jalan Sayati Hilir, Margahayu, Kabupaten Bandung. 

Menurut Wildan, musim mudik biasanya lumayan banyak pembeli yang datang ke tokonya. Mereka, katanya, datang dari Jakarta, Tasikmalaya, dan kota lainnya.

"Mereka beli boneka untuk oleh-oleh. Tapi untuk Lebaran sekarang mah sepertinya sulit," kata Wildan.

Reza membuka toko pada 2013. Reza memilih buka toko boneka karena di sana mayoritas warganya berjualan boneka.

Menurut Reza, boneka yang dijualnya banyak jenis dan karakternya. Harganya bisa grosir bisa ritel.
"Kami menjual kodian (20 pcs). Harganya bisa lebih murah daripada pembeli yang ritel," katanya.

"Yang beli grosir biasanya dari luar pulau seperti dari Kalimantan dan Sumatera. Mereka jual lagi di sana," katanya.

Berbeda dengan Reza, Wildan lebih memilih memproduksi boneka pesanan untuk even atau instasi.

"Kami menerima pesanan untuk pembuatan maskot Asian Games, PON, PORWIL, Perbankan, Museum Geologi, dan lain-lain," katanya.

Wildan mengaku untuk penjualan reguler membidik pasar di luar Bandung.

"Kalau di Bandung banyak saingannya karena banyak yang memproduksi boneka. Makanya kami larinya ke luar Jawa," katanya.

Kampung Boneka Sayati Omzetnya Sempat Anjlok

Kampung Boneka Sayati juga terimbas pandemi Covid-19. Omzet mereka anjlok hingga mencapai 50 persen saat awal diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung, tahun lalu.

"Kami tutup dulu selama dua minggu. Mengikuti anjuran pemerintah dan toko-toko yang biasa disuplai tutup juga," kata Reza.

Menurut Reza, saat itu, dia tetap memproduksi boneka, namun tidak normal.

"Omzet kalau normal Rp 500 juta-600 juta. Kalau sekarang, saya enggak tahu, mengeceknya malas karena omzetnya turun banget," kata Reza.

Untuk agar produksi dan penjualan tetap berjualan, Reza menerima reseller yang berjualan di market place atau media sosial.

"Kami tidak jualan online. Tapi banyak reseller yang jualan online yang menjual boneka kami," kata Reza.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved