Larangan Mudik 2021 di Jabar
Hadapi Pemudik Bandel, Ruang Isolasi di Desa Bertambah, 19.000 Posyandu Siap Jadi Tempat Isolasi
Desa dan kelurahan di Jawa Barat terus meningkatkan jumlah ruang isolasi mandiri atau karantina bagi para pemudik yang lolos penyekatan.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Para petugas dan relawan penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan di Jawa Barat tengah melakukan pelacakan dan pemeriksaan terhadap para pemudik yang berhasil lolos penyekatan dan masuk ke kampung halamannya.
Sebelumnya, Bambang Tirtoyuliono mengatakan hal ini pun di antaranya sebagai antisipasi para pemudik yang berhasil lolos penyekatan, yang kabarnya viral di media sosial.
"Ada 161.416 petugas dan relawan penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan di Jawa Barat."
"Mereka selama ini berpengalaman bertugas di masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), akan kembali gencar di masa peniadaan mudik ini," kata Bambang di kantor dinasnya, Senin (10/5).
Bambang mengatakan Jawa Barat memiliki posko sebanyak 11.858 unit di 5.312 desa dan 1.746 posko di 645 kelurahan.
Setiap posko, katanya, beranggotakan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Badan Permusyawaratan Desa atau Kelurahan, dan relawan.
Jika ada pemudik yang terdeteksi, katanya, maka akan diwajibkan menjalani karantina di ruang yang telah disediakan.
Selama ini, katanya, terdapat 3.998 ruang karantina di 3.414 desa, dan 584 ruang karantina di tingkat kelurahan.
"Pemerintah sudah mengarahkan untuk semua desa dan kelurahan untuk menyediakan ruang karantina. Kami tengah merekap berapa ruang karantina yang sudah terisi oleh para pemudik," katanya.
Bambang mengatakan para petugas dan relawan yang terkenal jeli dan cerewet ini telah turun dari posko-posko ke rumah-tumah penduduk, juga ke berbagai akses masuk desa atau kelurahan, untuk mencari para pemudik yang lolos penyekatan.
"Gerakan ini sedang masif di daerah, relawan menangani masuknya pemudik ke daerahnya. Ada istilahnya Polisi RW, itu mereka."
"Mereka tidak hentinya menyosialisasikan dan menindaklanjuti di desa, pentingnya mewaspadai penyebaran Covid-19 di masing-masing daerah," ujarnya.
Sosialisasi kepada warga pun, katanya, tengah digencarkan untuk mengantisipasi kedatangan para pemudik yang lolos penyekatan, seperti yang banyak videonya viral di media sosial.
Dengan begitu, para keluarga di desa dan kelurahan pun mengerti pentingnya isolasi bagi para pendatang.
"Kalaupun mereka lolos dari penyekatan, masih bisa ditangani di desa dan kelurahan. Tugas awalnya edukasi dan sosialisasi."