Kisah Satu Keluarga Mudik Jalan Kaki Gombong-Bandung Cuma Berbekal Rp 120 Ribu, Dia Warga Soreang

Mereka harus jalan kaki dari Gombong ke Bandung yang jaraknya ratusan kilometer sambil membawa dua anaknya yang balita.

Editor: Ravianto
Istimewa
Foto dari warganet yang sempat mengabadikan pasangan suami istri, Dani dan Masitoh yang sedang beristirahat di sebuah SPBU di Kota Banjar Kamis (6/5/2021). Pasangan suami isteri tersebut sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat berjalan kaki dari Gombong (Jateng) menuju Soreang Bandung untuk Pulang kampung karena d-PHK di tempat ia bekerja di sebuah usaha konfeksi rumahan di Gombong. 

Menurut pengakuan Dani, ia sekeluarga terpaksa nekat jalan kaki pulang dari Gombong menuju Soreang karena sudah tidak punya apa-apa lagi setelah di-PHK dari perusahaan konveksi rumahan di Gombong tempat ia semula bekerja.

Di Gombong, Dani tinggal di kontrakan.

Setelah tidak bekerja dan tidak punya apa-apa lagi, ia sekeluarga memutuskan untuk pulang ke Soreang, Kabupaten Bandung.

“Kami bukan mudik, tapi pulang kampung. Pulang karena di Gombong sudah tidak punya apa-apa lagi. Mudah-mudahan di Bandung nanti ada pekerjaan,” ucapnya.

Karena tidak punya apa-apalagi setelah tidak bekerja, Dani bersama istrinya sepakat pulang ke Bandung dengan berjalan kaki.

Masitoh tidak hanya menggendong anaknya yang bungsu Hanum, tapi juga tas gendong berisi pakaian mereka.

Berangkat dari Gombong Minggu sore kemarin, Dani hanya membawa bekal uang Rp 120.000.

“Tapi alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu. Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan. Kami hanya berjalan di siang hari, kalau malam istirahat,” ujar Masitoh.

Menurut Masitoh, mereka memilih SPBU untuk istirahat malam sekaligus menumpang mandi.

“Setelah istirahat malam di pom bensin, pagi harinya melanjutkan perjalanan lagi,” katanya.

Selama enam hari dalam perjalanan dari Gombong sampai di Ciamis Jumat siang tersebut memang banyak yang bantu.

“Tapi ada juga yang menyangka kami nipu-nipu. Curiga, terserahlah, ini adalah perjalanan hidup kami. Mohon doanya kami selamat dalam perjalanan,” ujar Masitoh.

Masitoh menyebutkan mereka punya empat orang anak.

Yang sulung,  Eva (16) kini nyantri di sebuah pesantren. Sedangkan yang nomor 2, Ihsan (10) tinggal bersama neneknya di Jl Pancing Unmed, Medan.

“Yang ikut jalan Manpa dan yang digendong ini Hanum,” paparnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved