Kisah Dani Mudik Jalan Kaki
Cerita Memilukan Keluarga Dani, Berhari-hari Jalan Kaki ke Bandung, Cuma Bekal Uang Segini
Dani (38) sudah enam hari berjalan kaki bersama istrinya, Masitoh Aninur Lubis (36). Mereka menyusuri jalan nasional jalur selatan.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
“Tapi alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu. Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan. Kami hanya berjalan di siang hari, kalau malam istirahat,” ujar Masitoh.
Baca juga: Jadi Korban PHK, Dani dan Istrinya Jalan Kaki Gendong Dua Anak, Dari Gombong Jawa Tengah ke Bandung
“Tapi ada juga yang menyangka kami nipu-nipu. Curiga, terserahlah. Ini adalah perjalanan hidup kami. Mohon doanya kami selamat dalam perjalanan,” ujar Masitoh.
Menurut Masitoh, mereka memilih pom bensin (SPBU) untuk istirahat malam sekaligus menumpang mandi.
“Setelah istirahat malam di pom bensin, pagi harinya melanjutkan perjalanan lagi,” katanya.
Masitoh menyebutkan mereka punya empat orang anak. Yang sulung, Eva (16) kini nyantri di sebuah pesantren. Sedangkan yang nomor dua, Ihsan (10) tinggal bersama neneknya di Jalan Pancing, Unmed, Medan.
“Yang ikut jalan Manpa. Dan yang digendong ini Hanum,” ucapnya.
Karena musafir melakukan pejalanan jauh, Dani sekeluarga terpaksa tidak berpuasa.
Waktu tengah beristirahat di sisi Jalan A Yani Lingkungan Bolenglang, mereka sedang makan dan minum.
Keberadaan mereka menjadi perhatian warga dan pengguna jalan yang sedang melintas.
“Saya heran, siang-siang bulan puasa kok ada yang makan-minum di sisi jalan. Setelah saya dekati ternyata mereka sedang melakukan perjalanan jauh dari Gombong menuju Soreang Bandung dengan berjalan kaki,” ujar Abdul Muhi, Kades Tigaherang Rajadesa Ciamis.
Abdu Muhi sedang dalam perjalanan dari Kertasari Ciamis menuju Sindangrasa dengan menggunakan mobil. Kemudian berhenti setelah menyaksikan Dani sekeluarga yang sedang makan minum di sisi jalan.
Baca juga: 5 Wilayah di Jawa Barat Perbolehkan Warganya Mudik, Bupati Jamin Mudik Lancar, Aman Sampai Rumah
Setelah mengetahui kondisi Dani sekeluarga, Abdul Muhi pun menawarkan keluarga tersebut ikut mobil, numpang sampai Sindangrasa untuk kemudian melanjutkan perjalanan kembali.
Kades Tigaherang itu menitipkan sedikit bekal untuk Dani dan keluarga.
Setiap Dani bersama istri dan kedua anaknya berjalan 25-30 kilometer, kadang lebih cepat kalau ada yang ngajak menumpang naik mobil.
Dani memperkirakan mereka akan sampai di Soreang pada hari kedua Lebaran.
“Doain kami selamat,” katanya. (andri m dani)