Jabar Diingatkan Soal Kenaikan Kasus Covid-19, Termasuk Tinggi, 30.461 Orang Masih Dirawat
Jawa Barat termasuk provinsi yang berkontribusi dalam angka kenaikan kasus Covid-19 tertinggi
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Zona Merah atau kawasan penyebaran Covid-19 berisiko tinggi kembali muncul di Jawa Barat, setelah beberapa bulan terbebas dari Zona Merah. Kawasan berisiko tinggi tersebut adalah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan data yang dipublikasikan aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 dan Pikobar pada 3 Mei 2021 ini, dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, 2 daerah masuk Zona Risiko Rendah (Kuning) yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sukabumi, 23 daerah Zona Risiko Sedang (Oranye), dan 2 daerah masuk Zona Risiko Tinggi (Merah), yakni Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung Barat.
Sedangkan update data Covid-19 di Jawa Barat pada 4 Mei 2021 adalah total kasus sebanyak 284.835 orang terinfeksi Covid-19, sebanyak 250.576 orang telah sembuh, dan 3.798 orang meninggal dunia.
Baca juga: Bandung Barat dan Tasikmalaya Zona Merah, Gubernur Minta Kawasan Wisata Ditutup Dulu
Dengan demikian, sebanyak 30.461 orang masih dinyatakan dirawat.
Berdasarkan data 3 Mei 2021, daerah dengan kasus aktif tertinggi adalah Kota Depok dengan 6.130 orang, Kabupaten Bogor, 4.494 orang, dan Kabupaten Karawang sebanyak 4.096 orang.
Secara nasional, perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia per 3 Mei 2021, persentase kasus aktif Indonesia sebesar 6,0% lebih rendah dari tingkat dunia 12,7%. Persentase kesembuhan Indonesia telah menembus angka 91,3% lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia sebesar 85,2%.
Namun pada kasus meninggal persentasenya 2,7% dibandingkan rata-rata dunia 2,1%.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan mingguan terkini pada kasus positif, sembuh dan meninggal mingguan per tanggal 02 Mei 2021.
Baca juga: Warga di Wilayah Zona Merah dan Zona Oranye Wajib Salat Ied di Rumah Masing-masing
"Meskipun kasus positif mengalami penurunan, sebesar 2,1%, namun perkembangan yang kurang baik terjadi pada angka kematian dan kesembuhan," ujarnya dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (4/5/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Melihat provinsi yang berkontribusi dalam angka kenaikan tertinggi, ialah Riau naik 718 (2.818 vs 3.536), Jawa Barat naik 621 (7.562 vs 8.132), Kepulauan Riau naik 228 (556 vs 874), Aceh naik 183 (377 vs 560) dan Nusa Tenggara Barat naik 180 (132 vs 314).
Kelima provinsi ini diingatkan segera mengantisipasi adanya kenaikan kasus ini.
Kondisi ini diharapkan tidak bertahan lama dan segera mengalami perbaikan di minggu berikutnya.
Melihat angka kematian, mengalami kenaikan 3,7% dari minggu sebelumnya.
Terdapat 5 Provinsi dengan kenaikan angka kematian tertinggi di minggu ini, yaitu Jawa Tengah naik 35 (303 vs 338), Riau naik 24 (67 vs 91), NTB naik 15 (1 vs 16), Kep. Bangka Belitung naik 13 (12 vs 25), dan NTT naik 9 (4 vs 13).
Baca juga: Kadugede Zona Merah, Ada Warga Positif di Tiap Desa, Anggota DPRD Kuningan: Jangan Sebar Hoax
Sedangkan angka kesembuhan mengalami penurunan yang cukup besar, yaitu 17,1% dibandingkan minggu sebelumnya. Meski demikian apresiasi diberikan pada 5 provinsi dengan kenaikan kesembuhan tertinggi.