Klaster Pengajian di Cianjur

Misteri Masuknya Covid-19 ke Selatan Cianjur, Penyebab 53 Warga Cibinong Terpapar Usai Pengajian

Camat pun masih kebingungan dari mana virus corona berawal sehingga 53 warga Cibinong di Cianjur selatan terpapar Covid-19.

Istimewa
Salah seorang warga menjalani tes swab di Cianjur. Satu orang yang mengalami sesak dan bergejala dari 53 orang yang positif terpapar Covid-19, sudah dirujuk ke RSUD Pagelaran. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Virus corona yang menyebabkan sebuah keluarga batuk dan demam yang pada akhirnya menguak ada 53 warga Kampung Cangkuang, Desa Sukajadi, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, terpapar Covid-19 belum diketahui berasal dari mana.

Tim medis yang memeriksa awal keluarga yang mengeluh batuk dan demam juga tak mendapatkan jawaban yang jelas saat meminta keterangan soal riwayat dari keluarga tersebut.

Puluhan orang terpapar Covid-19 dari klaster pengajian di Cianjur selatan ini.

Tak hanya tim medis, Ketua Satgas Covid-19 Cibinong, Aceng Holil juga menerima laporan tak lengkap soal penyebab pertama keluarga yang terjangkit.

Baca juga: 53 Warga Positif Covid-19 karena Klaster Pengajian, Pergerakan Warga Kampung Cangkuang Diperketat

Apakah habis bepergian keluar kota atau ada kerabat yang baru mudik?

Hal tersebut sudah ditanyakan kepada pihak keluarga yang pertama terjangkit.

Namun belum ada jawaban yang jelas.

Medis hanya mendapat keterangan jika sang ibu yang terjangkit pertama aktivitas terakhirnya adalah melakukan pengajian.

Sehingga Satgas Covid-19 Kecamatan Cibinong langsung melakukan tracing pertama terhadap 30 ibu-ibu pengajian dan sebanyak 26 dinyatakan positif.

Hari kedua dan ketiga didapat 27 orang positif sehingga total 53 warga yang positif.

"Mengenai aktivitas awal keluarga yang terjangkit, hal Itu sudah ditanyakan oleh dokter saat memeriksa, tapi keluarga tersebut tidak menjawab dengan jelas," ujar Camat Cibinong, Aceng Holil, selaku Ketua Satgas Cibinong, melalui sambungan telepon, Selasa (4/5/2021).

Camat mengatakan, ia langsung memberlakukan pengetatan dan membantu semua pihak terutama di desa-desa untuk melakukan operasi yustisi protokol kesehatan mengantisipasi pemudik.

"Iya, kami melakukan hal tersebut terutama PPKM skala mikro di tingkat desa," katanya.

Terpisah, Satuan polisi lalu lintas Polres Cianjur juga akan melakukan pengetatan pintu masuk mulai dari tanggal 6 Mei.

Kasatlantas Polres Cianjur AKP Meilawaty,  mengatakan, saat ini pihaknya melakukan penjagaan pendekatan sehingga memang belum dilakukan secara ketat penjagaan di beberapa titik pintu masuk ke wilayah Cianjur.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved