Ketahuan Naik Mobil Pikap Ditutup Terpal di Kuningan, Beberapa Pemudik Disuruh Kembali ke Bekasi
Menurut Ipda Sunardi, para pemudik yang naik mobil pikap itu tidak melengkapi diri dengan surat kesehatan berdasarkan protokol kesehatan Covid-19.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN- Menjelang waktu sahur pada Selasa (4/5/2021), petugas check point atau titik penyekatan Tugu Ikan, perbatasan Kuninga -Cirebon, menemukan pemudik "bandel".
Akibatnya, petugas meminta pengemudi memutar balik kendaraan yang mengangkut para pemudik tersebut.
"Sekira masuk waktu makan sahur atau sekitar pukul 02.15, kami menemukan pemudik 'bandel' di mobil pikap dan terpaksa kami putar balik ke daerah Bekasi," ujar Ipda Sunardi, petugas pengamanan dan pengendalian di check point Tugu Ikan, kepada wartawan, Selasa (4/5/2021).
Menurut Ipda Sunardi, para pemudik yang naik mobil pikad itu tidak melengkapi diri dengan surat kesehatan berdasarkan protokol kesehatan Covid-19.
"Pengemudi dan sejumlah penumpang tadi tidak melengkapi diri dengan surat cek medis, seperti swab tes, tes rapid antigen dan sebagainya. Mereka tujuan mudik ke daerah Kecamatan Lebakwangi," katanya.
Ia mengatakan para penumpang pikap benomor polisi B 9365 KUB tersebut ditutup menggunakan terpal.

Baca juga: Ciayumajakuning Bukan Wilayah Aglomerasi, Larangan Mudik Lokal Berlaku, Penjagaan Diperketat
"Mereka mengaku melakukan perjalanan mudik dengan menelusuri jalan tikus dari daerah satu ke daerah lain hingga kami periksa di sini," ujar Ipda Sunardi.
Akibatnya, perjalanan Bekasi-Kuningan ditempuh dalam waktu yang lebih lama, sekitar 7 jam.
Untuk mengantisipasi pemudik yang melakukan perjalanan pada dini hari, ucap Ipda Sunardi, sejumlah petugas check point di Tugu Ikan terpaksa makan sahur di lokasi penyekatan jalur mudik.
"Ya, saya makan sahur sejak tanggal 26 April, pas mulai jaga di lokasi check point ini saja," kata Ipda Sunardi kepada Tribun Cirebon.com, Selasa, (4/5/2021).
Selama melaksanakan tugasnya, ia mengaku tidak jarang terpancing emosi saat memeriksa warga yang hendak pulang kampung.
Baca juga: Kereta Jarak Jauh Tetap Beroperasi, Hanya untuk Non Mudik, Berikut Daftar KA dan Persyaratannya
"Yang namanya manusia, emosi ada ya. Namun, bagaimana mungkin, sebagai polisi harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan atau dikenal humanis," ujarnya.
Ia mengaku sempat dibuat tak karuan oleh para pengemudi, terutama mereka yang bersama pemudik berusaha mengelabui petugas.
Menurutnya, ada sejumlah pemudik yang menumpang mobil bak terbuka, tapi ditutupi. Ada juga pemudik yang naik mobil boks.
"Macam-macam kejadian saat melakukan pemeriksaan, kita sering dikelabui dengan kemasan unit mobil. Kemarin,ada truk ditutup terpal dan tahunya ada penumpang. Nah, mobil boks yang tak tertutup rapi itu pasti kena pemeriksaan ketat," katanya. (*)