Ramadan 1442 H

Kapan Nuzulul Quran Diperingati di Bulan Ramadan 2021? Ini Penjelasannya Lengkap dengan Sejarahnya

Tak terasa, beberapa hari lagi akan diperingati sejarah turunnya Al Quran atau disebut Nuzulul Quran. Lalu kapan peringatan Nuzulul Quran tahun ini?

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
Tribun Sumsel
Ilustrasi Nuzulul Quran 

TRIBUNJABAR.ID - Tak terasa, beberapa hari lagi akan diperingati sejarah turunnya Al Quran atau disebut Nuzulul Quran di bulan Ramadan 1442 H.

Peristiwa Nuzulul Quran merupakan peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadan.

Mengenai kapan Nuzulul Quran itu diperingati di bulan Ramadan, ada beberapa pendapat.

Sebagian ulama berpendapat Al Quran turunkan di malam Lailatur Qadar.

Namun, sebagian besar jumhur ulama menyebut Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadan.

Baca juga: Memasuki 10 Hari Kedua Ramadan, Panjatkan Doa-doa ini Ikhtiar Supaya Melebur Segala Dosa, Lengkap

Demikian bila mengacu pada pendapat Al Quran diturunkan 17 Ramadan, maka waktu tersebut tak lama lagi.

17 Ramadan 1442 H tahun ini, Nuzulul Quran diperingati pada 29 April 2021.

Pengertian Nuzulul Quran

Seperti yang dijelaskan dalam literasi Islam, Nuzulul Quran disebut peristiwa atau sejarah turunnya Al Quran.

Nuzulul Quran berdasarkan etimologi berasal dari kata 'Nazala' artinya diturunkan.

Dari pengertian tersebut bahwa Al Quran sebagai pedoman bacaan mengalami teks penurunan, bertepatan pada 17 Ramadan.

Dosen Ahli Ilmu Hukum Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Syahrul Anwar, menjelaskan riwayat peristiwa Nuzulul Quran.

Ia menjelaskan dari riwayata tersebut peristiwa Nuzulul Quran terjadi melalui 3 tahapan.

1. Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah

Riwayat pertama, menyatakan Alquran diturunkan secara langsung dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia).

Dr Syahrul Anwar mengatakan peristiwa Nuzulul Quran menurut riwayat ini Alquran diturunkan berangsur-angsur.

Proses Alquran diturunkan dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) inilah tahapan pertama Alquran diturunkan.

Alquran di Lauhu Mahfudz adalah tersimpan dan tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah SWT.

Sebagaimana diketahui eksistensi Lauhul Mahfudz itu merupakan sebagai tempat catatan dari segala hal yang ditentukan dan diputuskan Allah SWT dari semua kejadian.

Ilustrasi mengkhatam Al Quran
Ilustrasi mengkhatam Al Quran (Freepik)

Baca juga: Tadarus di Bulan Ramadan, Baca Dulu Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Al Quran Lengkap dengan Artinya

Baca juga: Tips Membaca Al Quran dengan Baik dan Merdu ala Qoriah Muda Mimi Jamilah

2. Dari Baitul Izzah ke Bumi

Adapun di tahap kedua, Alquran turun dari Baitul Izzah berikutnya diturunkan ke bumi.

Dr Syahrul Anwar mengatakan proses tahapan kedua ini Alquran terjadi secara berangsur-angsur.

Pada proses penurunannya terjadi pada masa kenabian Nabi Muhammad SAW.

"Penurunan secara berangsur-angsur tersebut sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa nabi," ujarnya.

Pada masa nabi inilah penurunan Alquran tak serta merta turun karena ada penyebabnya.

Setiap peristiwa itu disebut menjadi Asbabul Nuzul, yaitu sebab muasal diturunkannya Alquran berkaitan dengan peristiwa tertentu.

3. Malaikat Jibril

Semua penurunan Alquran melewati Malaikat Jibril.

Sebagaimana diketahui Malaikat Jibril merupakan Malaikat penyampai wahyu Allah SWT.

Dalam hal inilah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu yakni firman Allah (Alquran) kepada Rasulullah SAW.

Waktu Turunnya Al Quran

Turunnya Al Quran melalui Malaikat Jibril yang disampaikan secara berangsur-angsur.

Al Quran disampaikan berupa beberapa ayat dari surat atau pun surat pendek secara utuh.

Dosen Ahli Ilmu Hukum Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Syahrul Anwar,

menjelaskan penyampaian Al Quran secara berangsur-angsur tersebut keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun kenabian.

Dari 23 tahun kenabian itu 13 tahun saat Nabi Muhammad SAW tinggal di Makkah.

Kemudian 10 tahun berikutnya setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

Dijelaskan Dr Syahrul, adapun permulaan turunya Alquran adalah pada malam 17 Ramadan.

Saat itu Rasulullah SAW telah berusia 40 tahun.

Di usia 40 tahun tersebut, menurut Dr Syahrul Anwar terjadi peristiwa Nubuwwah.

Ilustrasi Nuzulul Quran
Ilustrasi Nuzulul Quran (Tribun Sumsel)

Baca juga: Video Viral, Merinding, Meski Gangguan Jiwa Wanita Ini Mampu Melantunkan Al Quran, Merdu Bak Qori

Baca juga: Gegara Ditunjuk Guru Untuk Ikut MTQ, Muhammad Mari Kini Jadi Qori Terbaik Kedua se Jawa- Madura

Artinya di usia tersebut seseorang sudah memiliki kecakapan di dalam bersikap dan berdakwah.

Sebelum mendapatkan wahyu Nabi Muhammad SAW memang sudah sering melakukan perenungan (berkhalwat) di gua Hira.

Kebiasaan ini telah Nabi lakukan sebelum menikahi Siti Khadijah.

Rasulullah kerap memikirkan hakikat kebenaran tentang kehidupan orang-orang jahiliyah pada masanya.

Hingga tibalah sewaktu itu Nabi sedang berkhalwat/bertahanus (meditasi) di dalam gua Hira di atas Jabal Nur.

Ayat yang pertama kali turun sebagaimana diketahui yaitu ayat 1-5 surat Al Alaq.

Peristiwa turunnya Al Quran di bulan Ramadan itu dikabarkan Rasulullah untuk pertama kalinya kepada istrinya yakni Siti Khadijah.

Hingga akhirnya firman Allah SWT itu sampai ke telinga sahabat dan para tabiin hingga umat manusia sampai saat ini.

Lantas peristiwa yang diyakini terjadi pada bulan Ramadan inilah hingga saat ini diperingati pada malam-malam Ramadan, tepatnya di hari ke 17 Ramadan.

Masyarakat memperingati Nuzulul Quran dengan berbagai hal.

Mulai dari memperbanyak ibadah, menghadiri majelis-majelis, makan-makan hingga membuat perayaan adat berhubungan dengan Ramadan.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved