Kecelakaan Maut di Cianjur
Kecelakaan Maut di Cianjur - Cerita Warga Soal Tanjakan Maut Kebograng, Tempat Kerbau Hitam Mandi
Tanjakan Kebograng di Desa Mentengsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikenal sebagai tanjakan maut.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Tanjakan Kebograng di Desa Mentengsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikenal sebagai tanjakan maut karena daerah yang rawan kecelakaan.
Tanjakan ini memiliki banyak tikungan tajam ke kiri dan ke kanan dengan sebagian jalan bukit dan kebun bambu sehingga sering tak terlihat kendaraan dari arah berlawanan.
Kawasan ini juga terkenal dengan kawasan blankspot atau minim sinyal, baik telepon seluler maupun telepon satelit.
Baca juga: BREAKING NEWS, Kecelakaan Maut Baru Terjadi, Truk Fuso dengan Avanza di Jalur Jonggol Cikalongkulon
Baca juga: Avanza yang Telibat Kecelakaan Maut di Jonggol Baru Jemput TKW, Bawa Rombongan dari Bandara
Hal tersebut dibenarkan oleh beberapa petugas kepolisian yang kesulitan berkomunikasi melalui HT di lokasi Tanjakan Kebograng.
"Ada satu titik tadi yang sinyal pun sulit kami dapat, tapi setelah maju beberapa meter sinyal kami dapat," ujar Kanit Sabhara Polsek Cikalongkulon, Bripka N Sumarna, Selasa (20/4/2021).
Sumarna membenarkan bahwa jalur Kebograng yang menanjak dari arah Jonggol dan menurun dari Cianjur rawan kecelakaan.
"Kalau dirata-rata, laporan kecelakaan yang masuk ke wilayah hukum Polsek Cikalongkulon, tanjakan ini banyak terjadi kecelakaan," katanya.
Saat ditemui di lokasi kecelakaan, seorang warga Kecamatan Cikalongkulon, Rudiana (30), mengatakan di satu tikungan Kebograng terdapat sumber mata air yang hingga saat ini airnya tersebut masih jernih.
"Cerita turun-temurun, mata air tersebut tempat kerbau hitam mandi, jadi kawasan tanjakan ini disebut tanjakan Kebograng," kata Rudi.
Sebuah mata air dibangun warga di pinggir jalan berbentuk segiempat.
Mata air tersebut dipercaya meski musim kemarau selalu mengeluarkan air jernihnya.
"Memang terkesan mistis namun begitulah faktanya," kata Rudi. (*)