Pengakuan Istri Pemukul Perawat, Ungkap Nada Bicara CRS yang Buat Tersinggung, Minta RS Beri Teguran

Melisa, istri JT (38) buka suara terkait kasus pemukulan perawat RS Siloam Palembang yang menimpa suaminya.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
Kolase Sriwijaya Post
Melisa, istri pelaku pemukulan perawat menjabarkan kejadian dari sudut pandangnya 

TRIBUNJABAR.ID - Melisa, istri JT (38) buka suara terkait kasus pemukulan perawat RS Siloam Palembang yang menimpa suaminya.

Ia merasa dipojokkan, diperlakukan tidak adil dan berat sebelah.

JT memukul perawat CRS setelah mengetahui anak mereka mengeluarkan darah setelah infus dilepas, Kamis (15/4/2021) sore.

Melisa mengucap kata maaf yang ditujukan untuk perawat yang dianiaya oleh JT dan rumah sakit.

Kendati demikian, Melisa merasa publik harus mengetahui cerita versinya.

"Pertama-tama saya memohon maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas," kata Melisa, Istri dari JT ketika ditemui awak media, Sabtu (17/4/2021) siang, dikutip dari Tribun Sumsel.

Menurut Melisa, pelayanan yang diberikan CRS membuatnya tersinggung.

Baca juga: Perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang yang Dianiaya Minta Proses Hukum Jalan Terus

Melisa menyoroti cara bicara yang ketus dan tidak cekatan ketika anaknya berdarah.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster Rumah Sakit dalam melayani pasien,"

"Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa mengawali cerita.

Masih diceritakan Melisa, sejak awal, ia sudah tidak mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

Percakapannya dengan Melisa terkait anak yang rewel menyinggungnya.

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu. Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus',"

"Yah saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," terangnya, bahkan sebelum kejadian viral Melisa sempat memfoto suster tersebut karena perasaan yang tidak enak.

Sosok tersangka pemukulan perawat di Palembang mengaku emosi sesaat
Sosok tersangka pemukulan perawat di Palembang mengaku emosi sesaat (Sriwijaya Post/Andi Wijaya)

Kemudian, saat anak Melisa selesai dirawat dan akan pulang ke rumah suster tersebut yang bertugas melepas infus anaknya yang menurutnya tidak dilakukan secara profesional.

"Ternyata bener kejadian kan, sudah dia nyabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur,"

"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.

Masih kata Melisa, darah yang keluar dari tubuh anaknya sangat banyak dan menurutnya perbuatan suster tersebut sudah fatal dan tidak wajar.

"Sebagai orang tua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah lihat anak saya sampai keluar darah si suster itu tidak mau meminta maaf,"

"Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," pungkasnya.

Ditambahkannya, melihat darah yang keluar dari tubuh anaknya tak berhenti dan penanganan dari suster tersebut pun kurang, Melisa bahkan langsung mengadu ke kepala perawat.

"Fatal darah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut dikasih plester,"

"Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet. Saya ngga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," bebernya.

Baca juga: Istri Pelaku Penganiayaan pada Perawat Sebut Korban Tidak Profesional, Mengaku Dipojokkan

Oleh sebab itu, Melisa meminta kepada pihak RS Siloam mempertimbangkan pemberian teguran ataupun sanksi kepada perawat CRS.

"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus, pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan,"

"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit manapun. Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi," tutupnya.

Sosok Pemukul Perawat RS Siloam Palembang

Pelaku pemukulan perawat RS Siloam Palembang sudah ditangkap Polrestabes Palembang di kediamannya, di Kayuagung, Sabtu (17/4/2021) dini hari.

Pelaku adalah seorang pria berinisial JT. Ia berusia 28 tahun.

Penganiayaan dilakukan kepada perawat RS Siloam Palembang, CRS (27).

JT merupakan pengusaha sparepart mobil dan motor di Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir).

Ia diketahui melakukan penganiayaan lantaran tersulut emosi melihat anaknya yang dirawat di rumah sakit tersebut menangis.

Anak JT dirawat karena sakit paru-paru.

Baca juga: Penganiaya Perawat di RS Siloam Palembang Pengusaha Spare part Mobil, Ini Katanya usai Ditangkap

Baca juga: Perawat RS Siloam Palembang Dianiaya Karena Bekas Infus Pasien Berdarah, Ditampar & Disuruh Bersujud

Kejadian pemukulan terjadi setelah anak JT selesai dirawat dan lepas infus.

Tangan anak JT berdarah karena digendong setelah infus dilepas.

Saat itu JT sedang tidak ada di lokasi kejadian.

Istri yang menemani anak itu menghubungi JT melalui telepon dan mengatakan tangan anaknya berdarah.

JT mengaku sedang lelah bekerja, ia harus bolak-balik menjenguk anaknya di rumah sakit tersebut.

"Saya emosi hingga nekat mendatangi perawat tersebut di RS tersebut," ujarnya, Sabtu (17/4/2021), dikutip dari Tribun Sumsel.

Tangkapan layar pelaku penganiaya perawat di Palembang. Perawat RS Siloam Palembang dianiaya pria yang mengaku polisi
Tangkapan layar pelaku penganiaya perawat di Palembang. Perawat RS Siloam Palembang dianiaya pria yang mengaku polisi ((perawat peduli palembang/Instagram))

JT mengatakan anaknya sudah dirawat empat hari. Ia tersulut emosi ketika mendengar anaknya menangis.

"Anak saya sudah empat hari dirawat di sana dan saya harus bolak balik untuk menjenguknya. Mendengar infus anak saya dilepas hingga anak saya menangis saya tidak terima," katanya.

Sambil menundukan kepala pelaku menyesali perbuatannya.

"Saya emosi sesaat dan saya menyesali perbuatan saya, saya benar-benar minta maaf kepada korban dan pihak RS Siloam," tutupnya.

Baca juga: Karakter Persib Bandung Mulai Terlihat Meski Kesulitan Kembangkan Permainan

Kronologi Versi Polisi

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira mengatakan peristiwa itu terjadi berawal korban yang merupakan perawat di RS Siloam Palembang, mencabut infus anak pelaku, karena anak pelaku sudah diperbolehkan untuk pulang.

Sebelumnya, anak JT dirawat di RS Siloam karena menderita sakit paru-paru.

Irvan melanjutkan, setelah korban melepas infus dari tangan anak pelaku saat itu korban sempat berkata kepada istri pelaku, "Jangan dulu digendong bu nanti berdarah."

Namun setelah korban melepas infus tersebut, istri pelaku langsung menggendong anaknya tersebut.

Pria berinisial JT (topi putih) yang menganiaya perawat RS Siloam berinisial CRS berhasil diamankan polisi, Jumat (16/4/2021) malam.
Pria berinisial JT (topi putih) yang menganiaya perawat RS Siloam berinisial CRS berhasil diamankan polisi, Jumat (16/4/2021) malam. (Tribun Sumsel/ Pahmi)

Dan pada saat istri pelaku menggendong anaknya, pada saat itulah tangan anak pelaku berdarah.

Melihat tangan anaknya berdarah, isteri pelaku pun langsung menelpon suaminya (Pelaku-red) yang kebetulan sedang tidak ada di TKP (tempat kejadian perkara).

Tidak lama berselang pelaku pun datang dan langsung marah-marah terhadap korban serta langsung memukul korban.

Melihat korban dipukul pelaku, saat itu teman korban sempat melerai namun pelaku tetap memukuli korban.

Melihat pelaku yang emosi salah satu teman pelaku sempat merekam namun pelaku menghampiri teman korban dan membanting HP teman korban yang merekam kejadian tersebut.

Di saat pelaku bertambah emosi, korban disuruh bersujud dan meminta maaf kepada pelaku lalu disaat itulah pelaku menendang perut korban.

Kemudian di saat itulah ada anggota polri yang datang untuk melerai kejadian tersebut yang kebetulan isteri dari anggota polri tersebut sedang melahirkan.

"Benar pelaku sudah kita amankan tadi malam saat berada di kawasan OKI, begitu keberadaan pelaku JT berhasil diendus, pelaku pun langsung kita jemput (amankan-red), ke Polrestabes, Palembang," ungkap Kapolrestabes, Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira, didampingi Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi, Sabtu, (17/4/2021).

Ia melanjutkan, hingga saat ini setelah diamankan pelaku koperatif saat dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.

"Koperatif saat diperiksa, pelaku mengaku saat peristiwa itu terjadi dirinya emosi sesaat, melihat kondisi tangan sang anak usai dilepas inpus ada darah dan pelaku juga mengaku panik saat itu," terang Kombes Pol Irvan seperti mengaku JS saat diperiksa.

Selain mengamankan JS, sambung Irvan Pihaknya juga mengamankan barang bukti, berupa, HP, topi dan baju yang gunakannya.

"Atas ulahnya, pelaku dijerat pasal 351 KUHP, dengan ancaman penjara 2,8 tahun," tegasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved