Ramadan 1442 H

Mau Bikin Bakwan Buat Buka Puasa Ramadan? Berikut Resep dan Cara Mengolahnya yang Paling Mudah

Apa yang siapkan untuk menu buka puasa hari ini? Satu di antaranya yang dapat dijadikan makanan pelengkap adalah bala-bala sayur atau bakwan.

Editor: Widia Lestari
resepkoki.id
resep bakwan goreng untuk buka puasa di bulan Ramadhan 

TRIBUNJABAR.ID - Apa yang siapkan untuk menu buka puasa hari ini?

Menu buka puasa Ramadan biasanya terdiri dari takjil dan makanan utama.

Satu di antaranya yang dapat dijadikan makanan pelengkap adalah bala-bala sayur atau bakwan.

Bala-bala sayur nikmat bila disantap dalam kondisi panas.

Menu ini juga cocok bila Anda tidak menyukai hidangan sayur.

Sayur yang dibalut tepung terigu dan digoreng menyamarkan rasa sayur tersebut.

Cara membuat bala-bala sayur juga mudah dan tidak membutuhkan bahan-bahan yang sulit didapatkan.

Baca juga: Buka Puasa Bisa Dapat Emas dan Samsung Galaxy A12, Lokasinya di Bandung, Nyaman Aman, Ini Alamatnya

Anda hanya perlu 30 menit untuk membuatnya.

Bala-bala berikut ini spesial karena menggunakan santan.

Santan menambah rasa gurih dari masakan.

Agar bala-bala sayur renyah, masukkan adonan bala-bala ketika minyak sudah panas.

Berikut ini resep bala-bala sayur yang dikutip dari Sajian Sedap.

Ilustrasi puasa - Puasa Ayyamul Bidh Hari Pertama 13 Safar 1442 H
Ilustrasi puasa - Puasa Ayyamul Bidh Hari Pertama 13 Safar 1442 H (Tribunjabar.id/Giri)

Waktu: 30 Menit

Sajian: 12 Buah

Bahan:
100 gram wortel, iris korek api
100 gram kol, iris halus
50 gram tauge
100 gram udang kupas, cincang kasar
150 gram tepung terigu protein sedang
1/2 sendok teh baking powder
1 butir telur, kocok lepas
125 ml santan dari 1/4 butir kelapa
1 tangkai seledri
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh ketumbar bubuk
2 siung bawang putih, haluskan
1/4 sendok teh garam
750 ml minyak untuk menggoreng

Cara Membuat Bala-Bala Sayur Gurih

1. Campur semua bahan jadi satu.

2. Sendokkan adonan ke dalam minyak yang sudah dipanaskan. Goreng di atas api sedang sampai matang dan kecokelatan.

Jadwal Waktu Buka Puasa Kota Bandung

Cek jadwal buka puasa hari ini untuk wilayah Bandung, Jawa barat, Selasa (13/4/2021).

Berikut ini jadwal imsakiah Kota Bandung untuk 1 Ramadan 1442 H.

Umat Islam di Indonesia hari ini menjalani ibadah puasa hari pertama.

Jadi, pada petang nanti akan menjadi masa berbuka pertama kali setelah seharian menahan lapar dan haus.

Dikutip dari bimasislam.kemenag.go.id, berikut catat jadwal buka puasa dan jadwal waktu salat, duha dan lainnya untuk wilayah Jawa Barat - Bandung dan sekitarnya.

Baca juga: WAKTU Buka Puasa 1 Ramadan 1442 H Selasa 13 April 2021 untuk Wilayah Cimahi, Cianjur dan Sukabumi

1 Ramadan 1442 H

IMSAK = 04:26 

SUBUH = 04:36 

TERBIT = 05:44

DUHA = 06:17

ZUHUR = 11:50 

ASAR = 15:10

MAGRIB = 17:48 

ISYA' = 18:56

Berikut ini doa buka puasa Ramadan yang dipanjatkan saat membatakan puasa selama seharian.

Mulai 13 April 2021, muslim bersuka cita menunaikan ibadah puasa Ramadan 1442 H.

Nah, bagi Anda yang tidak hafal doa buka puasa  sekaligus niat puasa Ramadan, jangan khawatir.

Inilah bacaan yang harus dibaca ketika Anda melaksaan ibadah puasa, baik niat puasa setelah makan sahur, maupun doa buka puasa.

Doa Niat Puasa Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Shauma Ghodin 'An Adaa'i Fardhi Syahri Romadhoona Haadzihis Sanati Lillahi Ta'ala

"Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Doa Buka Puasa Ramadan

وأن يقول عقب فطره اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت لانه صلى الله عليه وسلم كان يقول ذلك رواه الشيخان

Artinya:

“(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca, ‘Allâhumma laka shumtu, wa ‘alâ rizqika afthartu.’ Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.”

Aturan Baca Niat Puasa Ramadan

Sebelum melaksanakan puasa Ramadan 1442 H, umat Islam harus mengucap niat terlebih dahulu.

Niat merupakan rukun dari puasa. Rukun menurut ajaran Islam merupakan hal pokok yang tidak boleh ditinggalkan.

Bila niat puasa tidak dilaksanakan maka puasa tidak sah.

Ustaz Tajul Muluk, mubalig pakar fiqh, menjelaskan bahwa ibadah berlandaskan pada niat.

Hal itu berdasarkan hadis Nabi, Innamal A'malu Binniyat bahwa sah maupun tidaknya amal ibadah itu bergantung pada adanya niat atau tidak.

Baca juga: BREAKING NEWS, Besok Umat Islam Mulai Puasa Ramadan, 1 Ramadan 1442 H Jatuh Pada Selasa 13 April

Baca juga: Warga Berdatangan ke Tempat Rukyatul Hilal di Sukabumi, Lihat Langsung Penentuan 1 Ramadan 1442 H

Lalu, kapan sebaiknya niat puasa dilakukan? Apakah pada malam hari, setelah sahur, atau pada pagi hari?

Aturan membaca niat puasa untuk puasa sunah dan puasa wajib seperti Ramadan berbeda.

Ustaz Tajul Muluk mengatakan niat puasa sunah dapat dilakukan setelah bangun tidur.

Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Saat pagi hari tidak ada makanan, Rasulullah SAW memutuskan untuk puasa dan berniat di pagi hari.

Berbeda dengan puasa sunah, niat puasa Ramadan tidak bisa dilakukan pada pagi hari.

Umat Islam yang melaksanakan puasa Ramdan melafalkan niat puasa pada malam hari.

"Akan tetapi bila puasa itu adalah puasa Ramadan, puasa wajib, maka para ulama sepakat harus dilakukan penginapan niat. Niatnya diinapkan. Niat puasa itu harus dilakukan malam harinya," kata Ustaz Tajul Mulukdalam video Tribunnews, dikutip pada Senin (12/4/2021).

gambar lucu ucapan Ramadan Kareem 1442 H
gambar lucu ucapan Ramadan Kareem 1442 H (freepik.com)

Kemudian, Ustaz Tajul Muluk menjelaskan perkara berapa banyak niat puasa Ramadan harus diucapkan.

Apakah bisa satu kali niat untuk satu bulan atau membaca niat setiap harinya?

Ada dua pendapat. Niat puasa dilakukan sejak awal bahwa dia meniatkan berpuasa sepanjang bulan Ramadan.

Ada juga yang berpendapat bahwa niat puasa harus diulang setiap malamnya.

Ustaz Tajul Muluk mengatakan umat Islam boleh mempercayai dua mazhab tersebut.

"Maka seandainya besok-besok dia lupa. Dia kebangun kesiangan, niatnya nunggu waktu sahur tapi bablas. Nah ini bagi yang mengikuti mazhab yang pertama maka dia boleh dan harus melanjutkan puasa," ujarnya.

"Ini tujuannya memudahkan orang mengantisipasi niat. Ini sebenarnya semacam penutup, antisipasi mereka yang selalu mencari alasan, 'wah saya enggak puasa lupa niat'. Ya sudah niatnya sudah di awal," imbuhnya.

Kemudian, mazhab kedua adalah melakukan niat setiap malam.

Niat puasa itu dilakukan setiap malam karena ibadah puasa per hari berbeda-beda.

"Sehingga sahnya antar hari pertama itu dengan niat hari pertama. Sahnya hari kedua dengan niat di hari kedua. Itu terhitung ibadah tersendiri sehingga niatnya sendiri-sendiri."

Doa Niat Puasa

Bila Anda lupa, berikut ini bacaan niat puasa Ramadan 1442 H.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Shauma Ghodin 'An Adaa'i Fardhi Syahri Romadhoona Haadzihis Sanati Lillahi Ta'ala

"Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Selain bacaan niat puasa Ramadan masih ada serangkaian amalan bacaan doa lainnya.

Keutamaan Puasa Ramadan

Bulan suci Ramadan adalah bulan yang istimewa dan mulia. Allah SWT telah mewajibkan setiap muslim untuk melaksanakan ibadah setahun sekali ini.

Ada banyak keutamaan yang bisa dianugerahkan Allah SWT kepada hamba-Nya yang melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Berikut ini keutamaan puasa Ramadan yang berbeda dari bulan-bulan istimewa lainnya.

# Pahala 1.000 kali lipat

Pada bulan puasa Ramadan keutamaannya adalah Allah SWT akan melipatgandakan amalan kebaikan hingga 1.000 kali lipat.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku.

Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.

Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.

Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Baca juga: Cegah Penyuapan oleh Pemudik, Petugas Pos Penyekatan Akan Diawasi Ketat Selama Larangan Mudik

# Dibebaskan dari Api Neraka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

"Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan."

Hadis ini datang dari HR. Al Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (10/149) mengatakan bahwa perowinya tsiqoh (terpercaya). Lihat Jaami’ul Ahadits, 9/224.

# Dikabulkan doa-doanya

Kelanjutan dari hadis di atas, selain dibebaskan dari api neraka, bahwa muslim yang berpuasa juga memanjatkan doa yang akan dikabulkan doanya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

"Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi." (HR. At Tirmidzi no. 3598. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan).

# Adanya malam kemuliaan Lailatul Qadar

Berikut keutamaan puasa Ramadan yang juga tak luput adalah adanya malam Lailatul Qadar, pahala umat muslim pun akan dilipatgandakan.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).

Inilah pula janji Allah SWT yang hendaknya membuat muslim takjub dan semangat.

Ibadah di malam Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah di seribu bulan lamanya.

Allah SWT juga berfirman dalam surat Ad Dukhan: 3.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3).

Dikutip dari muslim.or.id, Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah menjelaskan yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr.

# Dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

"Jika masuk bulan Ramadan, pintu-pintu rahmat dibukan, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai." (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079)

# Umrah di bulan Ramadan berpahala

Bila di bulan Ramadan seorang muslim hendak berumrah, maka pahalanya senilai dengan haji.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

“Jika Ramadan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

Dalam lafazh Muslim juga disebutkan,

فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً

“Umrah pada bulan Ramadan senilai dengan haji.” (HR. Muslim no. 1256)

# Dijanjikan surga Ar Rayyan

Allah SWT akan membukakan pintu surga yang istimewa, khusus bagi muslim yang mengerjakan ibadah puasa Ramadan.

Salah satu surga yang disediakan Allah SWT itu adalah bernama Ar Rayyan.

Sebagaimana hadis dari Bukhari dan Muslim.

“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut Ar-Rayyan.

Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya.

Nanti orang yang berpuasa akan diseru: ‘Mana orang yang berpuasa’. Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya.

Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved