Kejadian-kejadian Aneh Soal Mitos Buaya di Desa Jatisawit Indramayu, Pasukan Hitam Sampai Kesurupan
Didin Nurudin mengatakan, masyarakat percaya sosok buaya yang diketahui selalu melindungi masyarakat saat akan terjadi marabahaya.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Mitos buaya masih kental dipercayai masyarakat di Desa Jatisawit, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
Pj Kepala Desa Jatisawit, Didin Nurudin mengatakan, masyarakat percaya sosok buaya yang diketahui selalu melindungi masyarakat saat akan terjadi marabahaya.
Sosok itu akan datang bilamana ada bunyi bedug ditabuh.
"Waktu itu pernah hampir tawuran antara Desa Bulak dan Desa Kebulen, minta bantuannya ke sini, minta ditabuh bedug," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (15/4/2021).
Didin Nurudin mengatakan, warga yang saat itu akan menyerbu tawuran melewati Desa Jatisawit mendadak lari ketakutan.
Menurut pengakuan mereka, saat di perbatasan desa mereka melihat bayangan hitam-hitam dalam jumlah banyak.
Kejadian itu, disampaikan dia terjadi pada tahun 2000 lalu.
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang Curiga Garam Impor Dioplos Jadi Garam Konsumsi, Berbahaya
"Makanya antara percaya dan gak percaya tapi menurut pengakuannya begitu, tapi kalau kita di sini tidak melihat," ujar dia.
Selain itu, ada juga salah seorang warga di Desa Jatisawit yang sering kali mengalami kesurupan.
Saat kesurupan, disampaikan Didin Nurudin, warga itu bertingkah seperti buaya, ia lalu meminta semua perangkat desa berkumpul.
Sosok itu hendak memberi tahu bahwa bencana akan melanda di desa setempat dan meminta perangkat desa bersiap-siap.
"Di sana dia menyampaikan bahwa Sungai Cimanuk akan meluap, terakhir waktu kejadian banjir besar kemarin, alhamdulillah di sini mah tidak sampai terendam seperti wilayah lain," ujar dia.
Baca juga: Warga Tak Berani Tabuh Bedug di Masjid Nurulmuhtadien Indramayu, Buaya Jelamaan Datang Jika Ditabuh
Pada kesempatan itu, Didin Nurudin juga menunjukan replika buaya yang menjadi mitos tersebut.
Replika itu di simpan di suatu ruangan di balai Desa Jatisawit.