Ramadan 1442 H

TIPS Salat Tarawih Sendiri Supaya Tak Lupa Bacaan dan Rakaat, Terapkan Metode Terpola Berikut ini

Berikut ini Tips mengerjakan salat Tarawih sendiri agar tak lupa bacaan dan tak lupa rakaat dengan membaca surat-surat pendek menggunakan metode

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
Tribunnews
Ilustrasi Seorang sedang salat Tarawih 

Nah, teknis ini disebut sebagai tajziah (membaca satu juz) di setiap hari pelaksanaan salat Tarawih.

Dilakukannya metode ini supaya di akhir Ramadhan bisa khatam hingga surat An Nas.

Syekh Ibrahim al-Bajuri mengatakan:

وَفِعْلُهَا بِالْقُرْآنِ فِيْ جَمِيْعِ الشَّهْرِ بِأَنْ يَقْرَأَ كُلَّ لَيْلَةٍ جُزْأً أَفْضَلُ مِنْ تَكْرِيْرِ سُوْرَةِ الرَّحْمَنِ أَوْ هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ أَوْ سُوْرَةِ الْإِخْلَاصِ بَعْدَ كُلِّ سُوْرَةٍ مِنَ التَّكَاثُرِ إِلَى الْمَسَدِّ كَمَا اعْتَادَهُ أَهْلُ مِصْرَ

“Dan melaksanakan tarawih di keseluruhan bulan (Ramadhan), dengan membaca satu juz di setiap malam, lebih utama daripada mengulang-ulang Surat ar-Rahman atau Hal Atâ ‘alal Insan atau Surat al-Ikhlas setelah masing-masing surat mulai dari at-Takatsur sampai al-Masad seperti yang ditradisikan penduduk Mesir,” (Syekh Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘Ala Ibni Qasim, juz 1, hal. 260).

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan landasan keutamaan tajziah dalam al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra sebagai berikut:

وَقَدْ أَفْتَى ابْنُ عَبْدِ السَّلَامِ وَابْنُ الصَّلَاحِ وَغَيْرُهُمَا بِأَنَّ قِرَاءَةَ الْقَدْرِ الْمُعْتَادِ فِي التَّرَاوِيحِ هُوَ التَّجْزِئَةُ الْمَعْرُوفَةُ بِحَيْثُ يُخْتَمُ الْقُرْآنُ جَمِيعُهُ فِي الشَّهْرِ أَوْلَى مِنْ سُورَةٍ قَصِيرَةٍ وَعَلَّلُوهُ بِأَنَّ السُّنَّةَ الْقِيَامُ فِيهَا بِجَمِيعِ الْقُرْآنِ، وَاقْتَضَاهُ كَلَامُ الْمَجْمُوعِ وَاعْتَمَدَ ذَلِكَ الْإِسْنَوِيُّ وَغَيْرُهُ

“Syekh Ibnu Abdissalam, Syekh Ibnus Shalah, dan lainnya berfatwa bahwa membaca kadar bacaan yang ditradisikan di dalam tarawih yang dikenal dengan tajziah, dengan mengkhatamkan keseluruhan Al-Qur’an di dalam satu bulan, lebih utama daripada membaca surat pendek. Para ulama memberikan alasan bahwa kesunnahan di dalam tarawih adalah membaca keseluruhan Al-Qur’an. Hal ini seperti yang ditunjukan oleh statemennya kitab al-Majmu’, dipegangi pula oleh Imam al-Asnawi dan lainnya,” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, juz 1, hal. 184).

Adapun tradisi-tradisi yang berbeda dengan metode tajziah ini, tidak bisa dihukumi makruh, apalagi haram.

Sebab tidak ada larangan khusus dari syariat yang mencegahnya.

Baca juga: Hukum Menggosok Gigi dan Berkumur saat Puasa Ramadan, Apakah Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya

Baca juga: Inilah Golongan Orang yang Wajib Puasa Ramadan dan yang Boleh Tak Puasa Ramadan, Berikut Syaratnya

Baca juga: Ar Rayyan, Pintu Surga dari Allah Khusus untuk Orang Puasa Ramadhan, Ini Pahala Luar Biasa Lainnya

3. Metode terpola

Selain dari metode tajziah, adapula metode terpola yang bisa diterapkan.

Metode terpola ini biasanya dilakukan bagi Anda yang memiliki hafalan surat-surat pendek juz 30.

- Metode terpola pengulangan

Metode terpola artinya Anda bisa mengulang surat Al Ikhlas di setiap rakaat Tarawih.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved