Ramadan 1442 H
Salat Tarawih Kilat di Indramayu Hanya 6 Menit, Sujud 1 Detik, ''Untuk Rangkul Anak Muda''
Salat Tarawih kilat kembali digelar Pondok Pesantren Al-Quraniyah Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Salat Tarawih kilat kembali digelar Pondok Pesantren Al-Quraniyah Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Ramadan 1442 H.
Sama seperti tahun sebelumnya, salat Tarawih tahun ini pun digelar supercepat.
Salat Tarawih 23 rakaat hanya memerlukan waktu sekitar 6 menit.
Baca juga: Ingin Tahu Besok Buka Jam Berapa untuk Bandung dan Sekitarnya? Ini Jadwal Imsakiah Ramadan 1442 H
Baca juga: Ridwan Kamil Salat Tarawih Berjemaah di Masjid Pusdai Jabar, Ini Pesannya kepada Masyarakat
Pengurus Pondok Pesantren Al-Quraniyah, Azun Mauzun, mengatakan, salat Tarawih supercepat ini sudah menjadi tradisi rutin.
Pada Ramadan tahun ini merupakan kali ke-15.
"Kisaran 6 menit, dua tahun ini karena pandemi kami percepat 1 menit, sebelumnya 7 menit," ujar dia kepada Tribuncirebon.com seusai pelaksanaan Salat, Senin (12/4/2021).
Menurut pantauan Tribuncirebon.com, salat superkilat ini hanya dilakukan untuk pelaksanaan salat Tarawih.
Salat Isya berjemaah berlangsung normal seperti biasanya.

Salat Tarawih tersebut dimulai pada pukul 19.15 WIB dan selesai pukul 19.21 WIB.
Terpantau, untuk satu kali salat sebanyak 2 rakaat hanya memerlukan waktu 33 detik.
Perinciannya, takbiratul ikhram selama 9 detik, rukuk 1 detik, iktidal 1 detik, sujud 1 detik, duduk di antara dua sujud 1 detik, sujud kedua 1 detik, dan tasyahud akhir 6 detik.
Pada kesempatan itu, Tribuncirebon.com juga sempat mencoba bagaimana mengikuti salat Tarawih kilat di pondok pesantren setempat.
Mereka yang belum terbiasa akan kewalahan karena cepatnya gerakan salat.
Baca juga: Jelang Ramadan 1442 H, Harga Daging Sapi Naik, Ini Ada Tips Agar Harga Sesuai Pasar
Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Membaca Niat Puasa Ramadan, Apakah Cukup Niat Satu Kali untuk Satu Bulan?
Azun Mauzun mengatakan, alasan digelarnya salat Tarawih superkilat ini agar para anak muda di lingkungan pondok pesantren mau berangkat ke masjid.
Sebelum digelarnya salat Tarawih kilat ini, banyak anak muda itu menghabiskan waktu untuk nongkrong sembari bermain gitar dan konvoi motor.
Hal ini mengganggu jemaah lainnya yang tengah melaksanakan salat Tarawih di berbagai masjid di wilayah setempat.
"Ini alasannya karena permintaan dari anak-anak muda itu sendiri. Kalau tidak cepat, mereka tidak mau Tarawih," ujarnya.
Dalam hal ini, pelaksanaan salat Tarawih kilat di Pondok Pesantren Al-Quraniyah hanya diikuti oleh para anak muda laki-laki.
Orang tua dan perempuan melaksanakan salat Tarawih di lokasi yang berbeda, masing-masing di musala dan asrama putri.
Azun Mauzun, yang sekaligus imam salat Tarawih kilat ini, juga meyakini bahwa salat Tarawih kilat ini sah.
Terlebih, tujuan dari dilaksanakannya salat Tarawih ini semata-mata agar para anak muda mau ikut mengikuti salat sunah yang hanya ada di bulan Ramadan tersebut.
"Intinya agar anak muda mau Tarawih. Kalau bukan kita, siapa yang mau merangkul," ucapnya. (*)