Ramadan 1442 H
PANDUAN Lengkap Tata Cara Salat Tarawih dari Niat Sampai Salam
Berikut panduan lengkap salat Tarawih dari mulai niat hingga salam. Ini niat saat jadi imam, makmum, atau salat sendiri.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jika tak ada aral melintang, mulai malam nanti muslim di Indonesia akan melaksanakan salat Tarawih.
Salat Tarawih adalah salat sunat yang digelar khusus di bulan Ramadan.
Pemerintah sudah mengizinkan pelaksanaan salat Tarawih secara berjamaah di masjid.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1442 H mulai Selasa, 13 April 2021 Wilayah Bandung dan sekitarnya
Baca juga: Perbedaan Metode Hilal dan Hisab dalam Penentuan 1 Ramadhan atau 1 Syawal
Para jamaah diimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan saat menjalankan salat Tarawih berjamaah.
Namun untuk di zona merah, pemerintah mengimbau salat Tarawih dilaksanakan di rumah.
Andi yang menjalankan salat Tarawih di rumah bisa melaksanakannya berjamaah bersama keluarga atau sendiri-sendiri.
Berikut ini adalah panduan lengkap salat Tarawih dari mulai niat sampai salam.
Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadan tahun ini, Tribuners.
Salat tarawih adalah salat malam yang dikerjakan di bulan Ramadan, setelah salat Isya, dengan jumlah rakaat 8 rakaat, 20 rakaat, maupun 36 rakaat.
Waktunya sangat fleksibel hingga dini hari menjelang Subuh.
Umat Islam malam ini akan memulai salat tarawih jika sidang isbat malam ini sepakat 1 Ramadan 1442 H jatuh pada Selasa 13 April 2021.

Berikut tata cara shalat Tarawih secara berurutan :
1. Pelafalan niat shalat Tarawih
2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram
3. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram setelah melafalkan niat
4. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah
Setelah itu, baca salah satu surat pendek Al-Quran
5. Rukuk
6. Itidal
7. Sujud pertama
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
12. Salam pada rakaat kedua/keempat.
Setelah selesai melakukan shalat Tarawih, dapat ditutup dengan shalat Witir, sekurang-kurangnya satu rakaat.
Niat adalah salah satu rukun yang wajib dipenuhi dalam shalat tarawih. Maka, Anda perlu membaca niat salat Tarawih saat mengerjakan amalan sunah di bulan Ramadan ini.
Bacaan niat salat Tarawih sendiri di rumah (dua rakaat)
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya:
"Aku niat Salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Namun bila Anda melaksanakan salat Tarawih berjemaah sebagai imam, berikut bacaan niatnya.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
Artinya:
"Saya niat salat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."
Adapun bila berjemaah sebagai makmum maka baca niat berikut ini.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya:
"Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
Melaksanakan shalat tarawih dapat dikerjakan dua rakaat salam atau 4 rakaat salam tanpa tasyahud awal.
Namun akan lebih baik dikerjakan dua rakaat salam.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, bahwa shalat malam itu sebaiknya dikerjakan dua rakaat.
Baca juga: Kapan Penentuan 1 Ramadan 1442 H? Sidang Isbat akan Segera Dilaksanakan, Berikut ini Penjelasannya
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Ikut Berpuasa Ramadan? Berikut Tips Berpuasa untuk Ibu Hamil
Bacaan niat shalat Witir
Setelah melaksanakan shalat tarawih maka ditutup dengan melaksanakan shalat witir.
Shalat Witir bisa dikerjaan dalam hitungan ganjil.
Mulai dari satu rakaat, tiga rakaat dan seterusnya.
Namun biasanya muslim mengerjakan shalat Witir yang tiga rakaat.
Niat shalat Witir – 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya:
"Saya niat salat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa."
Niat shalat Witir – 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya:
"Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."
Gerakan tata cara shalat Tarawih sama halnya dengan shalat Witir.
Perbedaan ada pada niat, sebagaimana berikut ini bacaan niat shalat Witir.
Waktu Shalat Tarawih
Waktu shalat Tarawih dilaksanakan sesudah shalat Isya hingga fajar (sebelum datang waktu Shubuh).
Pelaksanaan Shalat Tarawih
Dalam pelaksanaan shalat tarawih, terdapat beberapa ketentuan, di antaranya:
a. Shalat Tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid, mushalla, ataupun di rumah, dan dapat pula dikerjakan sendiri-sendiri.
b. Apabila dikerjakan secara berjamaah, maka harus diatur dengan baik dan teratur, sehingga menimbulkan rasa khusyu dan tenang serta khidmat, seperti:
- Shaf laki-laki dewasa di bagian depan.
- Anak-anak di belakangnya.
- Kemudian wanita di shaf paling belakang.
Kalau perlu dapat diberi tabir, untuk menghindari saling memandang antara laki-laki dan wanita.
c. Shalat Tarawih dikerjakan antara lain dengan cara 4 rakaat, 4 rakaat tanpa tasyahud awal, dan 3 rakaat witir tanpa tasyahud awal.
Shalat tarawih dapat juga dikerjakan dengan cara 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan 1 raka’at witir.
d. Sebelum mengerjakan salat Tarawih, disunnahkan mengerjakan shalat sunnah dua rakaat ringan (shalat Iftitah).
e. Shalat Iftitah dapat dikerjakan secara berjamaah sesuai dengan shalat tarawih yang sebaiknya dikerjakan secara berjamaah.
f. Shalat Iftitah dilakukan dengan cara:
- Pada rakaat pertama setelah takbiratulihram membaca doa iftitah “Subhanallah dzil malakuti wal jabaruti wal kibriya-i wal-‘adzamah”.
- Kemudian membaca surat al-Fatihah, dan pada rakaat kedua hanya membaca surat al-Fatihah (tanpa membaca surat lain).
g. Bacaan surat yang dibaca setelah membaca al-Fatihah pada 3 rakaat shalat witir, menurut Rasulullah saw adalah sebagai berikut:
- Pada rakaat pertama membaca surat al-A‘la.
- Rakaat kedua membaca surat al-Kafirun.
- Lalu rakaat ketiga membaca surat al-Ikhlash.