Kisah Getir Siti Nuraida

Rumah Reyot Nuraida, 5 Tahun Diajukan Perbaikan Tapi Tak Ada Respon, Warga Akhirnya Patungan

Setelah kisahnya muncul di publik, kini pihak desa bersama dengan warga yang lainnya tengah membangun rumah sang anak tersebut secara bertahap.

TribunBanten.com
Rumah pelajar bernama Siti Nuraida (16) di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (7/4/2021), tampak reyot dan lapuk. Aida sejak usia tiga tahun sudah ditinggal ibundanya yang meninggal dunia dan ayahnya yang menikah lagi. 

TRIBUNJABARID, PANDEGLANG - Siti Nuraida harus bertahan tinggal di sebuah gubuk yang hampir roboh di Desa Cimanggu, RT -02/01, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Tak tinggal sendiri, Siti Nuraida tinggal bersama keponakannya, Aisyah (8), di rumah tak layak huni tersebut.

Gubuk yang hampir roboh dan lantainya masih beralaskan tanah tersebut merupakan peninggalan mendiang neneknya.

Kini kisah Siti Nuraida pun menjadi perhatian publik.

Gubuk reyot yang ditinggali Siti Nuraida berusia 20 tahun lebih.

Dilansir dari Tribunbanten.com, Nuraida ditinggal oleh kedua orangtuanya sejak balita, dan harus mengurus anak dari kakaknya yang telah bercerai dan sedang mengadu nasib di perantauan.

Menanggapi hal tersebut, Camat Cimanggu, Hadi menjelaskan bahwa pihaknya sudah telah lama mengajukan kepada Pemkab Pandeglang terkait renovasi rumah sang anak yang kini tengah duduk di SMA Swasta kelas X tersebut.

Baca juga: DAM Adakan Edukasi Webinar Safety Riding Untuk Mahasiswa Universitas Widyatama

Bahkan pengajuan tersebut sudah berlangsung selama 5 tahun terakhir, akan tetapi tidak ada balasan sama sekali.

"Kita sudah sering ajukan perbaikan ke Pemkab Pandeglang untuk segera diperbaiki. Akan tetapi hingga saat ini belum ada realisisasi," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (8/4/2021).

Kendati begitu, setelah kisahnya muncul di publik, kini pihak desa bersama dengan warga yang lainnya tengah membangun rumah sang anak tersebut secara bertahap.

Siti Nuraida (16) dan keponakan Asiyah (8) tinggal saat ditemui di rumah reyotnya di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (7/4/2021). Aida sejak usia tiga tahun sudah ditinggal ibundanya yang meninggal dunia dan ayahnya yang menikah lagi.
Siti Nuraida (16) dan keponakan Asiyah (8) tinggal saat ditemui di rumah reyotnya di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (7/4/2021). Aida sejak usia tiga tahun sudah ditinggal ibundanya yang meninggal dunia dan ayahnya yang menikah lagi. (TribunBanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan)

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian pihak desa kepada sang anak untuk dapat mendapatkan kehidupan yang jauh lebih layak.

"Sudah ada perbaikan, hanya saja masih dalam tahap pembangunan kami dengan desa juga sudah mengajukan bantuan program baik dari Program BSPS juga RTLH bantuan dari berbagai pihak," terangnya.

Baca juga: Jeritan Hati Sopir Bus di Sumedang, Kondisi Semakin Susah dengan Keputusan Larangan Mudik

Tak hanya perbaikan rumah, kini Siti juga telah mendapatkan bantuan sembako dan alat kebutuhan sehari-hari untuk dirinya dan keponakan yang masih kecil.

Bantuan tersebut merupakan bantuan dari pihak swasta yang tergerak hatinya untuk memberikan bantuan kepada kedua anak tersebut.

"Iya dari BPNT sembako sudah diberikan. Untuk PKH bulan ini belum dicairkan cuman sudah mendapatkan bantuan untuk proposal ke Dinsos lagi proses di desa," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Kabar Terbaru Nuraida yang Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Orangtua, Warga Patungan Benahi Rumah

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved