Tempat Mengaji Dibakar Massa

Modus Guru Ngaji Perdayai Santriwati, Diajak Ziarah Padahal ke Hotel, Diberi Minuman Agar Tak Sadar

Ini modus guru ngaji di Garut yang memperdayai santriwati hingga berujung tempat mengaji dibakar.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Sidqi AG
Tempat mengaji yang dibakar massa di Cilawu, Garut. Pembakaran dilakukan setelah guru mengaji mencabuli seorang santriwati. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Seorang guru ngaji yang diduga pelaku pencabulan terhadap santriwatinya ternyata pernah membawa korban ke Pangandaran.

Informasi tersebut disampaikan oleh sekretaris desa setempat, Ajid Gani.

Ia mengatakan menurut keterangan keluarga korban, pelaku mengajak korban dengan alasan studi banding ke Cilacap.

Baca juga: SIAPA Sosok Profesor M, Guru Besar Kampus di Bandung? Model yang Dinikahi Siri Minta Tanggungjawab

Baca juga: Sosok Abah Popon Guru Ilmu Kebal Terkuak, Terkenal Sejak Tahun 1980-an, Kerap Didatangi Pejabat

"Korban mau diajak seorang diri, ternyata bukan ke Cilacap, korban malah dibawa ke Pangandaran selama tiga hari, nginap di hotel," katanya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Rabu (07/4/2021).

Ajid menjelaskan korban dibawa pelaku sejak tanggal 9 Maret 2021 hingga 11 Maret di Pangandaran.

Pelaku sempat berganti kamar hotel dua kali.

"Menurut keterangan korban, sekitar pukul sepuluh malam dikasih minuman oleh pelaku. Setelah minum itu korban tidak ingat apa-apa, sadar-sadar pagi hari sudah tidak berbusana," ujarnya.

Selama tiga hari itu pelaku melakukan perbuatan bejatnya di dua hotel berbeda di Pangandaran.

Kemudian tanggal 12 Maret 2021, pelaku dan korban kembali ke Garut dan menginap di Wisma PGRI yang beralamat di Jalan Pasundan Kecamatan, Garut Kota.

Di penginapan tersebut pelaku melakukan kembali aksi bejatnya itu terhadap korban.

"Sepulang dari sanalah korban RK (17) kondisinya tidak mau diajak bicara, murung terus sampai pihak keluarga bingung ada apa yang terjadi sama dia," ucap Ajid.

Pascakejadian itu awalnya korban tidak mau bicara apa pun.

Namun setelah mendapat pendekatan dari keluarga korban akhirnya mau bicara.

Keluarga yang mengetahui perbuatan bejat sang guru ngaji tersebut langsung meminta musyawarah dengan pelaku secara kekeluargaan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved