Camat dan Sekcam Meninggal Covid
Camat dan Sekcam Jalancagak Meninggal, Kantor Kecamatan Ditutup, Pelayanan Dilakukan Jemput Bola
Kantor Kecamatan Jalancagak masih ditutup pascameninggalnya camat dan sekretaris camat.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pascameninggalnya Camat dan Sekretaris Camat Jalancagak, Kabupaten Subang, akibat positif Covid-19, pelayanan di Kecamatan Jalancagak tetap berjalan.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Jalancagak Cecep mengatakan, sejak Jumat pekan lalu pelayanan dilakukan secara door to door.
"Sejak Jumat lalu, Kasi Pemerintahan sudah menginisiasi dengan melakukan pelayanan yang bersifat administrasi untuk door to door atau jemput bola," ujar Cecep ketika dikonfirmasi Tribun melalui sambungan telepon, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 April, Andin Pulih, Begini Momen Haru Saat Bertemu Mama Rosa dan Papa Surya
Baca juga: Berita Persib Terbaru, Tim Maung Bandung Mendadak Batal Berlatih, Ini Alasannya
Saat ini kantor kecamatan Jalancagak sedang disterilisasi guna meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Kalau penutupan kantor kecamatan itu kami belum pasti sampai kapan, yang jelas setelah semua hasil swab PCR pegawai kecamatan sudah dinyatakan negatif semua baru kami buka kembai," ucapnya.
Ia menambahkan, pelayanan yang bersifat konsultasi dilayani melalui sambungan telepon.
"Kalau pelayanan yang tidak harus langsung kita via by phone saja, dengan pegawai di desa," ujar Cecep.
Cecep sendiri merupakan Camat Sagalaherang yang ditunjuk sebagai Plt Camat Jalancagak.
Penunjukan ditujukan agar pelayanan serta pemerintahan di Jalancagak tetap berjalan meski secara darurat.
"Kami rasa semua akan baik, kami juga imbau agar masyarakat tetap patuh dengan protokol kesehatan, peristiwa ini jangan sampai membuat kita menganggap bahwa ini hal yang menakutkan," ujarnya.
Baca juga: Jebol Tembok Toko, Kawanan Pencuri Gondol Puluhan Ban Mobil di Majalengka
Baca juga: Galian C Longsor di Soreang, Nyaris Timbun Permukiman, Pernah Digaris Polisi Tapi Pemilik Ngeyel