Produk UMKM
Produk UMKM Jabar Ikut Serta Pameran Internasional, Jahe Merah Pun Tembus Pasar Ekspor
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong promosi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin laris di pasaran.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong promosi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin laris di pasaran.
Tidak hanya lokal, konsumen mancanegara pun dibidik sehingga bisa lebih berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (KUMKM) Jawa Barat Kusmana Hartadji mengatakan, promosi produk UMKM secara online dan offline dipilih untuk memasarkan produk lokal.
Baca juga: Viral Foto Kaesang dan Nadya Arifta, Disebut-sebut Hadiri Acara Lamaran, Didoakan Agar Cepat Nyusul
Baca juga: Kang Uu: Pemprov Dorong Penyandang Autisme di Jabar Melahirkan Karya-karya Hebat
Cara ini ditempuh agar semakin banyak produk UMKM lokal yang dikenal bahkan dikonsumsi masyarakat luas.
Salah satu yang berhasil adalah dengan mengikutsertakan sejumlah produk UMKM unggulan ke dalam pameran internasional.
Misalnya saja Kusmana mengatakan, KUMKM mengirimkan produk kopi unggulan asal Kabupaten Subang untuk mengikuti pameran Gulfood 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Dalam pameran yang berlangsung selama sepekan, Hofland Coffee, yang menghasilkan kopi arabika, mencuri perhatian konsumen mancanegara.
Kini pemilik Hofland Coffee, Miftahudin Shaf, mendapat orderan dari sejumlah negara seperti Arab Saudi dan Mesir.

"Setelah ikut pameran, alhamdulillah dapat pesanan dari tiga negara masing-masing 120 ton. Kalau dirupiahkan Rp3 miliar," ujarnya di sela acara Gernas BBI dan BWI di Trans Convention Center, Jalan Gatot Subroto No 289, Sabtu (3/4/2021).
Selain kopi, Kusmana mengatakan terdapat produk herbal yakni jahe merah yang sudah menembus pasar ekspor.
"Ada juga produk asal Kabupaten Kuningan yang diminati konsumen dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Turki. Bahkan nilai transaksinya hingga Rp50 miliar," katanya.
Sebelum memasuki pasar ekspor, produk-produk tersebut lahir dari program UMKM Juara yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Program yang diikuti 3.000 produk UMKM per tahunnya ini bertujuan untuk mengangkat UMKM lokal agar naik kelas.
"Jadi yang eskpor ini telah ikut proses kurasi di program UMKM juara yang telah diberikan pendampingan selama enam bulan," ucapnya.
Selain promosi offline, Dinas KUMKM Jawa Barat pun mendorong promosi dan penjualan online.
Kusmana mengatakan dari 4,3 juta pelaku UMKM di Jawa Barat, saat ini baru terdapat 24% yang sudah didigitalisasi.
Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong digitalisasi tersebut, salah satunya dengan membuat platform digital khusus bernama borongdong.id.
Melalui e-commerce, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong masyarakat khususnya aparatur sipil negara agar mau membeli produk lokal khususnya UMKM.
"Kita juga bekerja sama dengan blibli.com. Di platform itu ada pasar khusus produk UMKM asal Jawa Barat. Semua platform kita masuki agar pasarnya lebih luas," ujarnya. (*)