Tujuh Tradisi Menyambut Datangnya Ramadan di Ciamis, Mulai dari Nyepuh sampai Ngikis
Mulai dari tradisi “Nyepuh” yang akan digelar di Situs Penghulu Gusti Desa Ciomas Panjalu, Sabtu (3/4).
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Setidaknya ada tujuh tradisi menyambut datangnya bulan puasa Ramadan yang rutin digelar di sejumlah situs peninggalan sejarah di Ciamis.
Ritual tradisi “Mapag Ramadan” tersebut digelar setiap tahun menjelang bulan puasa. Termasuk sekarang meski suasananya masih pandemi Covid-19.
Mulai dari tradisi “Nyepuh” yang akan digelar di Situs Penghulu Gusti Desa Ciomas Panjalu, Sabtu (3/4).
Berikut ritual “Misalin” di Situs Salawe Garatengah Dusun Tunggul Rahayu Desa/Kecamatan Cimaragas, Minggu (4/4).
Malam hari nya (Sabtu,3/4 malam) di awali dengan ritual “ ngadamar” di sisi Sungai Citanduy yang diikuti para utusan kabuyutan se Ciamis.
Hari Senin (5/4) ritual “Mupunjung” digelar diSitus Mbah Sindu Desa Jelat Baregbeg.
Sedangkan tradisi “Nyekar” hari Selasa (6/4) di Situs Sanghiyang Balaniksa Dusun Cikawung Desa Bojongmengger Kecamatan Cijeungjing.
Berlanjut dengan ritual “Ngikis” pada hari Kamis (8/4) di Situs Bojong Galuh Karangkamulyan. Pada hari yang sama juga berlangsung tradisi “Merlawuh” di Situs Gunung Susuru Desa Kertabumi Cijeungjing.
Terakhir Minggu (11/4) ritual “Ngikis” di Situs Apur Pagergunung Singaperbangsa Dusun Sambong Desa Mekarmukti Cisaga.
Karena saat ini masih masa pandemi Covid-19, menurut Kadisbudpora Ciamis, Erwan Dermawan, pelaksanaan berbagai ritual menyambut bulan Ramadan (mapag ramadan) tersebut digelar secara sederhana.