Kabag Hukum Setda KBB Sebut Aa Umbara Sakit, KPK Minta Para Tersangka Bersikap Kooperatif

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Wildan Noviansah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Andri Wibawa, anaknya, resmi jadi tersangka kasus korupsi dana bansos Covid-19.

Selain Aa Umbara dan Andri Wibawa, seorang tersangka lain adalah Totoh Gunawan, pengusaha yang memenangi proyek pengadaan sembako untuk warga terdampak Covid-19.

Namun dari tiga tersangka itu, baru Totoh Gunawan yanf dditahan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Kabag Hukum Setda KBB, Asep Sudiro, Aa Umbara dan Andri Wibawa tak menghadiri pemanggilan KPK pada hari ini karena sakit. 

"Menurut informasi yang saya dapatkan benar bahwa pak bupati dan anaknya sedang sakit sehingga tidak bisa untuk beraktivitas," katanya saat diwawancarai, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Beda Nasib Totoh Gunawan dan Aa Umbara, Totoh Langsung Ditahan KPK, Aa dan Anak Katanya Sakit

Terkait hal tersebut, tim penyidik akan melakukan penjadwalan dan pemanggilan ulang terhadap Aa Umbara dan Andri Wibawa.

"Kami informasikan lebih lanjut dan mengingatkan agar para tersangka koperatif hadir memenuhi panggilan dimaksud," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/4/2021).

Terakit penetapan Aa Umbara sebagai tersangka kasus korupsi, Asep Sudiro mengatakan, penetapan tersebut benar adanya.  

"Jika melihat press release memang benar penetapan tersangka ini. Tapi kan proses nya masih panjang, masih belum jelas tuduhan yang dilontarkan," kata Asep Sudiro.

Asep mengatakan, selanjutnya kasus ini akan diajukan ke pengadilan dengan pemeriksaan barang bukti yang ada. 

Baca juga: KPK Tahan Totoh Gunawan, Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Anaknya Sakit Usai jadi Tersangka

"Prosesnya masih ada beberapa tahap, nanti barang bukti diperiksa di pengadilan dan ada banding, kasasi, PK dan proses lainnya terkait kasus ini," kata dia. 

Pihaknya saat ini menghargai proses hukum yang dilakukan oleh KPK. 

"Kita hargai saja proses hukum yang ada dan kinerja KPK, kita sama-sama tunggu hasilnya keluar," kata Asep.