Pandemi Covid 19

Ridwan Kamil: Situasi Pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021 Berbeda, Kini Masyarakat Lebih Optimistis

Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani pandemi Covid-19 selalu berlandaskan data yang komprehensif.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri acara Data Science Weekend (DSW) via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (28/3/2021). 

Ini lima prinsip yang dipakai ridwan kamil untuk menangani covid selama ini

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani pandemi Covid-19 selalu berlandaskan data yang komprehensif.

Tujuannya supaya kebijakan yang diambil efektif dan efisien.

Hal itu dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri acara Data Science Weekend (DSW) via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (28/3/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil: Kebakaran Balongan Sudah Mulai Terkendali, Warga Jangan Panik, Persediaan BBM Aman

Baca juga: Ada Isu Gunung Toba Akan Meletus akibat Samosir Dilanda Gempa Beruntun, Ini Penjelasan BMKG

"Semua urusan Covid-19 harus berbasis ilmiah dari data driven design decision making. Makanya, ada tim ahli epidemiologi, tim ahli ekonomi, tim statistik, dan tim infografis. Tanpa data yang baik, keputusan yang diambil tidak berkualitas. Dengan data yang baik, keputusan pun akan berkualitas," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Kang Emil menuturkan, Pemerintah Provinsi Jabar meluncurkan Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) sebagai pusat data penanganan pandemi Covid-19. Mulai dari data kasus terkonfirmasi Covid-19 sampai peta persebaran SARS-CoV-2.

"Pikobar sudah banyak mendapat penghargaan karena keakuratan dan kelengkapan data (dalam penanganan Covid-19)," tuturnya.

Dalam acara tersebut, Kang Emil pun memaparkan lima prinsip yang dipegang teguh Pemerintah Provinsi Jabar dalam menangani pandemi Covid-19.

"Pertama, Jawa Barat itu harus selalu proaktif dalam mengambil keputusan. Seperti melakukan tes secara masif dan mengeluarkan istilah adaptasi kebiasaan baru," ucapnya.

Awak media melakuka vaksinasi Covid-19 di Taman Sejarah - Bandung Planning Gallery, Kota Bandung, Jumst (26/3/2021)
Awak media melakuka vaksinasi Covid-19 di Taman Sejarah - Bandung Planning Gallery, Kota Bandung, Jumat (26/3/2021) (Istimewa)

Kedua, kata Kang Emil, adalah transparan. Semua data terkait penanganan Covid-19, baik berita baik maupun tidak baik, disampaikan kepada masyarakat.

"Kalau berita tidak baik harus bagaimana antisipasinya. Kalau bagus juga gimana. Jadi kita tidak pernah menutupi permasalahan ini," katanya.

Tiga prinsip selanjutnya adalah ilmiah dalam mengambil keputusan, inovatif, dan kolaboratif.

Menurut Kang Emil, lima prinsip tersebut terus diterapkan dalam penanganan pandemi.

Optimisme ekonomi

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved