Bom Gereja Makassar
Kesaksian Laele Saksi Mata Bom di Katedral Makassar: ''Ngeri, Baru Pertama Kali Lihat Begini''
Laele (56 tahun) tak menyangka, perjalanan bersama istri pulang ke rumahnya di Jalan Veteran Selatan, Kota Makassar, berujung kejutan dan luka.
"Ngeri sekali, Pak, seumur hidup baru saya lihat begitu," ujarnya terbata-bata via telepon.
Pasalnya, saat itu lalu lintas relatif sepi dan tak banyak kendaraan.
Laele sendiri adalah Penyuluh Agama Islam Non-PNS Kecamatan Mamajang.
Saat dikonfirmasi Tribun, sekitar pukul 12.13 Wita, dia baru menunaikan salat Zuhur di rumahnya.
"Alhamdulillah saya dan istri selamat, Pak," ujarnya dengan nada bicara yang masih gagap dan napas tersengal.
Laporan dari polisi yang diterima Tribun, Sekitar pukul 10.20 wita, terjadi ledakan bom yang diduga kuat dibawa seseorang pria ke lokasi gerbang.
Satpam Katedral mengaku melihat pelaku, bergegas masuk ke halaman depan Katedral di Pertigaan Jl Kajaolalido- Jl RA Kartini.
Menurut keterangan M Akbar, (23 tahun), Security Master Place, ia berjaga warung depan Gereja Katedral.
Dia sempat melihat kerumunan orang di depan gereja dan tiba - tiba mendengar suara ledakan dan melihat potongan badan berserakan di Jalan.
"Ledakannya bikin ngilu telinga," kata warga Perum Bulurokeng Permai, Biringkanaya, 21 km tenggara Makassar ini.
Keterangan:
Adapun yang ditemukan di TKP :
1. Potongan Badan yang berserakan di Jl.Kajaolalido.
2. Paku dan lempengan Plat yang diduga dari Bom.
3. 1 (satu) Unit motor terbakar di pintu pagar Gereja Katedral.
Adapun Akibat dari Kejadian :
1. Mobil Honda Mobilio Nopol DD 1799 UK.
2. Taxi, Nopol DP 1901
3. Kaca
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/laele-dan-istrinya.jpg)