Jembatan Putus
Diresmikan Pangdam Siliwangi Dua Minggu Lalu, Jembatan Gantung Penghubung Majalengka-Sumedang Putus
Jembatan gantung penghubung desa Majalengka-Sumedang yang berada di Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, terputus, Kamis (25/3/2021) malam.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Jembatan gantung penghubung desa Majalengka-Sumedang yang berada di Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, terputus, Kamis (25/3/2021) malam.
Diduga jembatan putus karena terlalu berat menahan beban arus Sungai Cimanuk yang meluap pada saat curah hujan tinggi.
Jembatan itu baru saja diresmikan oleh Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, pada Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Pamit Cari Kerja, Wanita Cantik Asal Pangandaran Ini Ditemukan Meninggal Tanpa Busana di Surabaya
Baca juga: Balasan Rizky Febian ke Teddy, Kini Lapor Polisi, Ini Daftar Aset Anak Sule yang Belum Dikembalikan
Jembatan Gantung Hum 54, demikian nama jembatan tersebut, berhasil dibangun oleh Prajurit Siliwangi, khususnya Kodim 0617 Majalengka dan Kodim 0610 Sumedang.
Jembatan tersebut menghubungkan Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, dengan Desa Palabuan, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang.
Namun, baru saja sekitar dua Minggu dinikmati warga, jembatan tersebut putus pada malam tadi.
Babinsa Desa Babakan Anyar, Sertu Nana Supriatna, membenarkan informasi tersebut.
"Ya, tadi malam terputus, sekitar pukul 21.07 WIB," ujar Nana saat ditemui di lokasi, Jumat (26/3/2021).

Sertu Nana menjelaskan, putusnya jembatan yang memiliki panjang 140 meter dan lebar 1,5 meter itu diperkirakan karena arus sungai tersebut terlalu deras.
Hal itu membuat fondasi penopang jembatan tidak bisa menahan beban yang terlalu berat.
"Ini kemungkinan intensitas hujan dari wilayah Sumedang atas dan Majalengka atas terlalu deras. Akibatnya, peraduan Sungai Cimanuk dan Cilutung meluap dan mengakibatkan jembatan gantung ini terputus."
"Selain arus, sampah-sampah yang menempel di jaring pegangan tangan jembatan menyangkut menjadi pemicu beratnya beban," ucapnya.
Putusnya jembatan, kata Nana, sementara membuat warga yang selama ini memanfaatkannya untuk menyeberang harus kembali memutar dengan menempuh jarak sekitar 20 km.
Nana mengaku, sebelum jembatan putus, pihaknya sudah ingin mengencangkan seling yang mulai mengendur.
"Tadinya kalau tidak hari ini, Senin itu kami mau merawat secara berkala seling-seling yang sudah mengendur. Tapi apa daya, telanjur putus jembatannya," ujar dia.
Jembatan gantung penghubung desa di Majalengka-Sumedang yang berada di Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka terputus, Kamis (25/3/2021) malam.