Sebelum Freddy Budiman Dieksekusi Mati, Anak Menemuinya di Nusakambangan, Beri Pesan Mengharukan

Freddy Budiman ternyata pernah memberikan pesan terakhir kepada anaknya, Fikri. Freddy Budiman merupakan terpidana kasus mati kasus narkoba.

Editor: Giri
KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA
TERPIDANA MATI - Freddy Budiman saat menghadiri rilis pengungkapan kasusnya. Dia masih mengendalikan peredaran narkoba dari dalam lapas. Rilis kasus Freddy diadakan di salah satu gudang miliknya di Mutiara Taman Palem, Jakarta Barat, Selasa (14/4/2015). Freddy sudah dieksekusi mati. 

Untuk diketahui, Freddy Budiman dikenal sebagai seorang gembong narkoba yang dieksekusi mati di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.   

Freddy berulang kali terjerat kasus pengedaran narkoba.

Freddy bahkan dikenal sebagai salah satu bandar narkoba besar di Indonesia dengan jaringan kelas internasional.

Berkali-kali terjerat kasus pengedaran narkoba tak membuat Freddy Jera.

Baca juga: Suara Kekecewaan ISMPI karena Pemerintah Akan Impor Beras 1 Juta Ton Padahal Sedang Panen Raya

Kasus narkoba yang menjerat pria asal Surabaya ini berawal pada Maret 2009.

Kala itu, polisi menggeledah kediaman Freddy di Apartemen Surya, Cengkareng, Jakarta Baret.

Polisi menemukan 500 gram sabu-sabu.

Saat itu, dia divonis 3 tahun dan 4 bulan.

Setelah bebas, Freddy kembali berurusan dengan aparat pada tahun 2011.

Kala itu, dia ditangkap di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Polisi menemukan barang bukti berupa 300 gram heroin, 27 gram sabu-sabu, dan 450 gram bahan pembuat ekstasi.

Atas perbuatannya, Freddy kemudian divonis sembilan tahun penjara.

 Baru setahun mendekam di balik jeruji besi LP Cipinang, Freddy kembali berurusan dengan aparat penegak hukum atas kasus peredaran narkoba.

Freddy diketahui masih bisa mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji besi.

Baca juga: 6 Isu Strategis Masuk RPJMD Pangandaran, Bupati Jeje Pun Akan Studi Banding ke Empat Daerah

Baca juga: Kesalahan Amanda Manopo Saat Proses Syuting Jadi Andin Ikatan Cinta, Begini Reaksi Arya Saloka

Dia terbukti bisa mengorganisasi penyelundupan 1.412.476 butir ekstasi dari Cina pada Mei 2012.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved