Jembatan antara Dua Desa di Curugkembar Sukabumi Hancur oleh Banjir Bandang, Akses Warga Terhambat
Jembatan Cibodas, yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, rusak oleh banjir bandang.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Jembatan Cibodas, yang menghubungkan Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, dan Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, rusak oleh banjir bandang.
Bendahara Desa Mekartanjung, Taopik Abdullah, mengatakan, peristiwa itu terjadi Kamis (18/3/2021) malam.
"Rusaknya oleh banjir bandang tadi malam pas hujan deras. Saat ini hancur kegerus, soalnya banyak pohon tumbang kebawa aliran sungai yang ikut menghantam jembatan," ujarnya via telepon, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Kapan Persib Bandung Main di Piala Menpora 2021? Berikut Ini Jadwal Lengkap Babak Penyisihan Grup
Baca juga: Masa Penahanan Dadang Suganda Habis, Terdakwa Kasus Korupsi RTH Itu Bisa Bebas Demi Hukum
Ia menyebut, dengan rusaknya jembatan Cibodas yang memiliki panjang 37 meter, lebar 1,20 meter, akses perkonomian warga dua desa terganggu.
"Jadi akses sekolah dari Desa Mekartanjung ke Banjarsari ada, akses ekonomi warga, jadi jembatan sangat bermanfaat."
"Paling akses perkonomian masyarakat tersendat. Upayanya tadi ada dari BPBD ada, gak ada penanganan darurat, bingung bentangannya terlalu jauh," katanya.
Saat ini, warga masih bisa bepergian tapi harus melewati jalan lain yang lebih jauh.
"Gak terisolir, masih ada jalan, cuma tidak bisa lewat (jembatan). Cuma jalan lain lebih jauh, muter, kurang lebih sekitar 10 kilometer, jadi jalan Desa Curugkembar, jalan Sindangkerta," katanya.
Selain merusak jembatan, banjir bandang juga merendam sawah warga yang berada di tepi Sungai Cibodas.
Ia menyebut, sekitar 10 hektare sawah warga terendam banjir.
Akibat peristiwa ini kerugian sawah warga mencapai Rp 100 juta, serta kerusakan jembatan sekitar Rp 150 juta.
"Tapi alhamdulillah sudah di panen sebagian. Kerugian masyarakat sekitar 100 juta, soalnya yang pinggir-pinggir sungainya tanah (sawah) banyak tergerus. Kerugian jembatan sekitar Rp 150 juta," ucapnya. (*)