Mereka yang Seharusnya Bertanding Hari Ini di All England 2021, Kini Dipaksa Mundur
Para pemain bulutangkis Indonesia dipaksa keluar dari All England 2021 meninggalkan kekecewaan para pemain dan masyarakat Indonesia. Padahal, beberapa
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Para pemain bulutangkis Indonesia harus mundur dari pertandingan All England 2021.
Mereka dipaksa keluar dari All England 2021 dan menjalani isolasi mandiri sampai 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre.
Hal ini lantas membuat masyarakat Indonesia kecewa dan banyak yang bertanya-tanya.
Baca juga: Tim Indonesia Terpaksa Keluar dari All England 2021, Jojo hingga Kevin Kompak Berikan Respon Begini
Selain itu, kekecewaan berat juga muncul lantaran Tim Indonesia sudah masuk dalam babak 16 besar All England 2021.
Lalu, siapa saja pemain bulutangkis Indonesia sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar tersebut?
Berikut daftarnya:
Jonatan Christie
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Selain itu, ada tiga wakil pemain Indonesia yang bertanding jadwal All England 2021 hari ini:
Anthony Sinisuka Ginting
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
Demikian, atas keputusan pemerintah Inggris dan BWF tersebut merugikan besar bagi pemain Indonesia yang telah lolos 16 besar All England 2021 tersebut.

Baca juga: Kronologi Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Sudah Tanding
Baca juga: Penjelasan BWF Terkait Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Penyebabnya Penumpang Anonim
Sebelumnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi wakil Indonesia pertama yang tampil.
Ganda putra Merah-Putih ini berhasil mengalahkan Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen dari Inggris dengan skor 21-12, 19-21, 21-9.
Di sektor tunggal putra Indonesia ada Jonatan Christie. Dia berhasil ke babak kedua usai menyingkirkan tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, dengan skor 21-13, 24-22.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga lolos ke babak kedua. Dia mengatasi perlawanan sengit Ben Lane/Sean Vendy dari Inggris lewat rubber game 21-18, 19-21, 21-19.
Sementara Fajar/Rian, Praveen/Melati, maupun Anthony Ginting gagal mentas dikarenakan kalah WO.
Penyebab Tim Indonesia Dipaksa Keluar dari All England 2021
Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bulutangkis All England 2021.
Hari ini seharusnya sejumlah pemain Indonesia turun untuk memperebutkan tiket ke perempat final All England 2021.
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Jonatan Christie sampai Anthony Sinisuka Ginting termasuk mereka yang hari ini akan main.
Namun, jadwal itu berantakan karena seluruh wakil Indonesia di All England 2021 dipaksa mundur dan dikeluarkan oleh panitia penyelenggara.
Kontingen Indonesia dikeluarkan secara paksa dari All England 2021 karena dalam penerbangan dari Istanbul Turki ke Birmingham berada dalam satu peswat bersama penumpang yang positif Covid-19.
Hasilnya, seluruh atlet dan oficial tim Indonesia harus menjalani masa karantina isolasi selama 10 hari.
Kementerian Pemudan dan Olah Raga (Kemenpora) sudah mengetahui kabar tersebut dan tadi pagi kabarnya sudah menjalin komunikasi dengan Wakil Kepala Perwakilan KBRI Khasan Ashari di London.
Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Marcus Gideon Sebut Ada 7 Pebulutangkis Positif Covid-19
Baca juga: Asyik Joget Lagunya Inul, Meldha Jatuh Terjengkang dari Tangga: Otakku Langsung Berubah Suka Dangdut
Apa sebenarnya yang terjadi sehingga tim bulutangkis Indonesia didepak dari All England 2021?
Berikut poin komunikasi Kemenpora dengan KBRI London dalam pesan WhatsApp yang didapat TribunJabar.id
1. Timnas Badminton RI terpaksa mundur dari kejuaraan All England 2021 meskipun 5 pemain Timnas didampingi pelatih telah melakukab pertandingan dan menang. Ini karena 20 dari 24 anggota timnas mendapat notifikasi via email dari National Health Service (NHS) untuk wajib karantina Covid-19 selama 10 hari hingga 23 Maret 2021.
2. Kewajiban karantina ini karena dalam trace and track terdeteksi berkontak dengan orang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19.
3. Keputusan bersifat final, tidak dapat digugat, dan pemberlakuan sanksi bagi pelanggar.
4. NHS tidak diskriminatif dalam menerapkan aturan ini.
5. Meskipun sebelum berangkat sudah divaksin dua kali di Jakarta dan saat datang juga negatif saat di Swab, tetapi karena hasil tracing mengindikasikan pernah satu pesawat dgn orang yang diduga terpapar Covid, maka sesuai aturan, terpaksa harus terkena karantina tambahan.
6. Kemenpora menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan respon cepat KBRI London yang luar biasa bantuannya sejak kedatangan Timnas dan saat info dr NHS itu muncul meski hanya berkomunikasi dengan timnas melalui Zoom Meeting untuk memberikan dukungan moral, meminta untuk memenuhi kewajiban karantina demi kesehatan dan akan terus membantu timnas hingga selesai karantina.
7. KBRI juga telah berkomunikasi dengan Panitia/BWF yang menyatakan pihaknya harus tunduk dengan ketentuan NHS dan meminta timnas memenuhi kewajiban karantina tersebut.
8. Pada tanggal 18 Maret ini pun KBRI akan meminta klarifikasi lebih lanjut kepada NHS dan mempertanyakan kepada panitia kebijakan lanjut sehubungan mundurnya timnas, termasuk re kemungkinan penundaan seluruh pertandingan.
9. Kemenpora bisa memahami kondisi ini dan tetao berharap agar Timnas tetap semangat.