Waketum PKB Sebut Wacana Presiden 3 Periode Berasal dari Pemikiran Amin Rais:Pikiran Ontrang-ontrang

TRIBUNJABAR.ID - Baru-baru ini, wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode bergaung.

Kini, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid pun ikut buka suara menanggapi wacana perpanjangan masa jabatan presiden tersebut.

Menurut Jazilul Fawaid, wacana perpanjangan masa jabatan tersebut justru bukan berasal dari kubu Presiden Joko Widodo, melainkan kubu lain.

Dia menyebut, wacana tersebut awalnya dikemukakan oleh inisiator Partai Ummat, Amin Rais.

Wacana yang awalnya dikemukakan Amin Rais ini, disebutnya berasal dari pemikirannya yang kacau.

"Saya mau jelaskan, karena pikiran Pak Amien Rais itu selalu pikiran ontrang-ontrang. Ontrang-ontrang itu kacau," kata Jazilul, dalam diskusi Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Selasa (16/3/2021).

Dilansir dari Tribunnews.com, ia menilai, wacana tersebut berkaitan dengan rekam jejak Amien Rais saat menjabat sebagai Ketua MPR RI pada 1999-2004 silam.

Baca juga: Ramalan Bintang Zodiak Karier Rabu 17 Maret 2021: Taurus Buang Keraguanmu, Virgo Manfaatkan Waktu

Adapun, kala itu, Amien Rais diduga merekayasa politik hingga membuat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur lengser saat menjadi Presiden ke-4 RI.

"Dulu saya ingat saat beliau menjadi pimpinan MPR, beliau menghentikan presiden di tengah jalan."

"Saat ini juga berpikiran yang sama, mengatakan ada orang yang ingin presiden 3 periode."

"Sama saja, itu memang sudah ada dari pikirannya sejak awal, itu dibuktikan dengan track record selama beliau memimpin di MPR," ungkap Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB ini.

"Saya ingatkan, Pak Amien Rais menggunakan forum MPR untuk melengserkan presiden," sambungnya.

Di sisi lain, Jazilul menuturkan, selama ini pihak MPR belum ada agenda untuk membahas perubahan Pasal 7 UUD 1945 tentang masa jabatan presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Pemuda di Karawang Tewas Bersimbah Darah, Dada Kiri Ditembus Peluru Dari Senjata Rakitan

"Sepanjang hari ini belum ada agenda itu, tetapi kemudian pak Amien Rais menyampaikan pikiran itu."

"Pikirannya darimana ya dari pengalamannya. Jadi jangan menuduh saya ikut pada ide Pak Amien," ungkapnya.