Ridwan Kamil Mengaku Tidak Punya Buzzer, Soal Elektabilitas Kalahkan Anies dan Ganjar, Itu Disyukuri

Menanggapi survei dari IndEX Research yang menempatkan namanya di posisi kedua teratas setelah Prabowo Subianto

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil . Ridwan Kamil Mengaku Tidak Punya Buzzer, Soal Elektabilitas Kalahkan Anies dan Ganjar, Itu Disyukuri 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menanggapi survei dari IndEX Research yang menempatkan namanya di posisi kedua teratas setelah Prabowo Subianto untuk Capres 2024, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan ia hanya fokus bertugas sebagai gubernur tanpa mengkondisikan apapun mengenai dunia politik.

"Saya itu tidak mengkondisikan macam-macam. Jadi teman-teman media juga bisa melihat saya kerja fokus membereskan pekerjaan sebagai gubernur, buzzer ge teu aya (buzzer juga tidak punya). Jadi kalau ternyata ada kenaikan, saya syukuri," kata Ridwan Kamil di Markas Polda Jabar, Senin (15/3/2021).

Ridwan Kamil mengatakan ia hanya fokus bekerja, tanpa menargetkan kenaikan elektabilitas. Mengenai peluang dirinya menjadi Capres 2024, Ridwan Kamil mengatakan fakta elektabilitas dan perhitungan politis bisa saja tidak sejalan dengan pengusungan atau pemasangan calonnya, seperti yang terjadi pada pemilihan lalu.

"Jadi yang penting mah kerja fokus, saya mah ingin lihat Covid-19 di Jabar ini beres ya, baru ngomongin yang lain-lain. Jawa Barat juga dipilih oleh Arsip Nasional sebagai provinsi yang akan dikumpulkan catatan sejarahnya. Bagaimana dari sejak Covid-19 pertama sampai berakhir hingga suatu hari sejarah Indonesia nanti akan melihat kumpulan artefak-artefak sejarah Covid-19 di Jawa Barat," katanya.

Baca juga: Meraup Untung Ditengah Pandemi Dengan Recreat Video Bollywood, Bisa Dapat Hingga Rp 45 Juta Sebulan

Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Ridwan Kamil meroket dua kali lipat dalam bursa Capres 2024 berdasarkan survei yang dilakukan oleh IndEX Research. Hal ini tidak lepas dari popularitasnya sebagai Gubernur Jawa Barat dan peran aktifnya dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada pada 25 Februari-5 Maret 2021 dan melibatkan 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia tersebut, nama Prabowo Subianto masih berada di posisi pertama dengan elektabilitas 20,4 persen.

Kemudian disusul Ridwan Kamil dengan elektabilitas 14,1 persen, Ganjar Pranowo di 13,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 7 persen, Sandiaga Uno 6,8 persen, dan Anies Baswedan 6,3 persen.

Posisi Ridwan Kamil di tempat kedua terbilang menarik mengingat pada hasil survei November 2020 lalu, elektabilitas Ridwan Kamil hanya berkisar di angka 7,8 persen.

Peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan mengatakan ada kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil dari survei pada November lalu. Hal itu salah satunya dipengaruhi beberapa kebijakannya sebagai gubernur Jabar.

"Ridwan Kamil ini relatif stabil, tapi memang ada kenaikan dibandingkan dari survei kami pada November 2020 lalu. Kenaikannya lumayan signifikan. Ini dipengaruhi kebijakan di daerahnya. Itu asumsi kami karena itu tidak masuk dalam instrumen pertanyaan kami," ujar Hendri melalui ponsel, Senin (15/3).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Pontren di Kabupaten Tasikmalaya, Terungkap dari Pesan Pribadi Ustaz ke Wabup

Menurut Hendri, kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil turut dipicu aktivitas politiknya yang relatif tak berdinamika. Hal ini tampaknya mendapat respon positif dari masyarakat.

Menurut Hendri, tingkat elektabilitas dan popularitas kandidat Capres 2024 dari kalangan kepala daerah punya fenomena yang hampir serupa. Karena itu, kepala daerah harus tetap menjaga popularitas dan elektabilitasnya dengan prestasi dan kinerja.

"Kalau kepala daerah yang elektabilitasnya relatif stabil ini karena program yang sudah dilakukan. Tapi ini masih lama waktunya, memang dibutuhkan menjaga agar mereka punya ruang pemberitaan positif. Karena kalau negatif, popularitas tidak ekuivalen dengan elektabilitas," katanya.

Pengambilan sampel survei ini dilakukan secara acak terhadap responden survei sebelumnya yang dilakukan sejak 2018. Margin errornya sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved