Warga Gelar Doa Bersama di Lokasi Kecelakaan Maut yang Tewaskan 29 Orang di Sumedang, Minta Ini

Warga menggelar doa bersama di lokasi kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Warga menggelar doa bersama di lokasi kecelakan bus maut di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Minggu (14/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Suasana khidmat begitu terasa saat puluhan warga menggelar doa bersama di lokasi kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Minggu (14/3/2021).

Doa bersama ini dilakukan warga di sekitar lokasi bus masuk jurang, tepatnya di Tanjakan Cae.

Warga mendoakan 29 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

Warga yang datang ke lokasi doa bersama dengan menggunakan baju muslim tampak khusyu saat mengikuti doa bersama yang dipimpin oleh seorang ustaz.

"Doa bersama diikuti oleh unsur Muspika Wado, masyarakat, hingga pihak MUI kecamatan," ujar Kepala Desa Sukajadi, Dede Suhendar, seusai melaksanakan doa bersama di lokasi kecelakaan.

Dalam doa bersama itu, kata dia, yang pertama pihaknya mendoakan korban yang meninggal di lokasi kecelakaan ini agar dosa-dosa mereka diampuni dan diterima amal ibadahnya.

Baca juga: KECELAKAAN Maut Terjadi di Pangandaran, Penumpang Pikup Terjepit, Akibat Ngebut Tak Terkendali

Baca juga: Dulu Pipi-Mimi, Panggilan Anang kepada Krisdayanti Kini Terkuak, Terjadi Saat Lamaran Atta-Aurel

Setelah doa bersama ini, warga berharap tidak ada lagi kecelakaan yang merenggut korban jiwa.

Sebab, kata dia, kalau ada korban yang meninggal, biasanya suka ada hal-hal yang tidak diinginkan.

"Makanya kami juga mendoakan warga di sekitar sini semuanya dalam keadaan sehat walafiat," kata Dede.

Atas hal itu, warga setempat maupun pengendara yang lain diimbau untuk lebih berhati-hati saat melintasi Tanjakan Cae karena memang rawan terjadi kecelakaan.

Menurut Dede, kontur jalur Wado-Malangbong, tepatnya di kawasan Tanjakan Cae sangat berkelok.

Yang mengarah ke turunan sangat curam, dan yang menanjak, tanjakannya cukup berat.

"Diperkirakan turunan di sini panjangnya sekitar dua kilometer," ucapnya.

Terkait minimnya rambu lalu lintas di jalur tersebut, kata Dede, pihaknya sudah mengusulkan ke pihak terkait untuk memasang rambu yang lengkap untuk meminimalisasi kecelakaan.

Baca juga: Profil Jessica Mila, Wanita yang Dikagumi Anak Jokowi, Netizen Minta Kaesang Tinggalkan Nadya

Baca juga: Sarah Ketakutan Sembunyi di Bawah Meja, Diduga Geng Motor Rusak Warung di Pelabuhanratu Sukabumi

"Marka jalan di sini sangat kurang, penerangan lampu jalan juga sangat kurang. Makanya kalau malam terkesan sangat menyeramkan," ucap Dede.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Wado, Maman Mansyur, menambahkan, tujuan utama doa bersama tersebut memang untuk mendoakan para korban kecelakaan maut beberapa hari lalu.

"Kemudian yang kedua, kami meminta kepada Allah agar senantiasa semua kendaraan yang lewat jalur Wado-Malangbong dilindungi dan diselamatkan oleh Allah SWT," kata Maman. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved